Liputan6.com, Jakarta Jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air terus mengalami penurunan. Bahkan pada Senin, 13 September lalu dilaporkan angka penambahan kasus baru disebut yang terendah sejak Juli 2021.
Menyikapi hal ini Epidemiolog Universitas Gadjah Mada mengimbau masyarakat tidak lengah dan selalu waspada adanya potensi kasus naik lagi.
"Rasanya agar berperilaku aman dan hati-hati tetap dilakukan terus-menerus," kata epidemiolog Universitas Gadjah Mada dr Riris Andono Ahmad kepada wartawan, Senin, 13 September.Â
Advertisement
Menurutnya, kasus Covid-19 memang seharusnya terus menurun, terlebih setelah dilakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) cukup panjang.Â
Riris mengatakan penurunan kasus Covid-19 karena kombinasi antara kebijakan PPKM dengan program vaksinasi yang terus dijalankan pemerintah. Dua hal itu, lanjutnya akan semakin maksimal bila masyarakat disiplin menjalankan protokol kesehatan.
"PPKM memang fokusnya pada pengaturan mobilitas. Sekarang tinggal pengaturan mobilitasnya seberapa ketat yang kemudian menggunakan level-level PPKM nya," imbuhnya.
Menurut Riris, penegakan tegas yang konsisten tetap perlu diberlakukan bagi masyarakat yang melanggar. Tindakan tegas bisa mempercepat penurunan kasus Covid-19.
"Kalau melanggar ya tentu dapat dilakukan denda atau sanksi apapun itu, kalau yang melakukan (disiplin) ya diapresiasi," ujarnya.
 Â
** #IngatPesanIbuÂ
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua
PPKM Diperpanjang hingga 20 September 2021
Pemerintah memutuskan kembali memperpanjang PPKM sampai 20 September. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah akan terus memberlakukan PPKM di wilayah Jawa dan Bali, maupun di luar kedua pulau itu dengan evaluasi setiap pekan.
"Arahan Presiden, perintah kepada kami kita tidak akan mengakhiri PPKM ini sampai betul-betul Covid - 19 ini terkendali. Karena PPKM ini salah satu alat kita yang paling penting," kata Luhut.
Luhut mewanti-wanti masyarakat di wilayah yang mengalami penurunan level PPKM. Jangan sampai terjadi euforia yang akan menimbulkan masalah. Euforia berlebihan berbahaya karena bisa membuat kasus kembali meningkat.
"Penurunan level PPKM di berbagai kota menyebabkan euforia dari masyarakat yang tidak disertai protokol kesehatan, implementasi PeduliLindungi. Hal ini cukup berbahaya karena dapat mengundang gelombang berikutnya," ujar Luhut.
Advertisement