Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan sejumlah perkembangan terkini terkait kasus Covid-19 di Indonesia.
Salah satunya menurut Jokowi, saat ini kasus harian Covid-19 di Indonesia menurun signifikan dibandingkan Juli 2021 lalu yang mencapai 56.000.
Baca Juga
Bahkan, kata dia, kasus harian Covid-19 di Indonesia jauh di bawah negara-negara ASEAN lainnya.
Advertisement
"Kasus harian terus turun dari puncak, di tanggal 15 Juli yaitu 56.000 kasus menjadi 2.577 kasus pada 13 September 2021, sebuah penurunan yang sangat tajam," ujar Jokowi dalam acara UOB Economic Outlook 2021 secara virtual, Rabu 15 September 2021.
Selain itu menurut Jokowi, pemerintah terus berupaya menyeimbangkan penanganan Covid-19 dari sisi kesehatan dan ekonomi.
Karena itu, pemerintah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1-4 agar kebijakan sesuai dengan situasi Covid-19 terkini.
Berikut sederet pernyataan terkini Presiden Jokowi terkait kasus Covid-19 di Indonesia dihimpun Liputan6.com:
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
1. Sebut Indonesia Tak Lagi Masuk Daftar 10 Negara Kasus Covid-19 Tertinggi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, Indonesia tak lagi masuk dalam daftar 10 besar negara dengan penyumbang kasus Covid-19 terbanyak di dunia.
Hal itu ditandai dengan jumlah kasus harian turun menjadi 2.577 kasus pada 13 September 2021.
"Alhamdulillah kasus covid-19 terus menunjukkan tren penurunan. Kita sangat optimistis, tetapi kita juga tetap harus selalu waspada. Bagi negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia, Indonesia tidak masuk dalam 10 besar jumlah kasus tertinggi di dunia," ujar Jokowi dalam sambutannya di webinar UOB Economic Outlook 2022, Rabu 15 September 2021.
Advertisement
2. Kasus Covid-19 Turun Sangat Tajam, Jauh di Bawah Negara Tetangga
Kemudian Jokowi menyampaikan bahwa saat ini kasus harian Covid-19 di Indonesia menurun signifikan dibandingkan Juli 2021 lalu yang mencapai 56.000.
Bahkan, kata dia, kasus harian Covid-19 di Indonesia jauh di bawah negara-negara ASEAN lainnya.
"Kasus harian terus turun dari puncak, di tanggal 15 Juli yaitu 56.000 kasus menjadi 2.577 kasus pada 13 September 2021, sebuah penurunan yang sangat tajam," terang Jokowi.
"Persentase kasus harian sebesar 13,6 kasus harian per satu juta, jauh di bawah negara negara tetangga kita ASEAN," sambung dia.
3. Angka BOR Turun
Selain itu, Jokowi menyebut tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di RS Rujukan Covid-19 juga menurun di angka 13,8 persen.
"Sementara itu, BOR Wisma Atlet yang sempat mencapai 92 persen kini menjadi 7 persen," terang dia.
Di sisi lain, positivity rate Covid-19 di Indonesia berada di angka 2,64 persen per 12 September 2021. Jumlah ini lebih daripada rata-rata dunia yang di angka 8,34 persen.
"Angka kesembuhan kita 94,03 persen, di atas rata-rata dunia yang 89,59 persen," ucap Jokowi.
Advertisement
4. Tingkatkan Capaian Vaksinasi Covid-19
Jokowi menekankan bahwa pemerintah terus meningkatkan capaian vaksinasi Covid-19. Dari target sebanyak 208 juta penduduk, Jokowi menuturkan pemerintah telah menyuntikan vaksinasi virus corona kepada 72,76 orang.
"Kalau dihitung dari jumlah orang yang divaksin, kita sudah mencapai 72,76 juta orang atau 34, 94 persen. Kalau dilihat dosis yang sudah tersuntikan berada diangkat 42,2 persen," ujar dia.
Jokowi mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyebaran Covid-19, meskipun saat ini kasus sudah melandai. Kendati sudah divaksin, dia meminta semua pihak untuk disiplin terhadap protokol kesehatan.
"Kita akan terus meningkatkan vaksinasi, kecepatan vaksinasi. Tetapi, kita harus selalu waspada, harus selalu disiplin protokol kesehatan, selalu memakai masker," tutur Jokowi.
5. Lakukan Gas Rem PPKM sesuai Kondisi
Jokowi mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya menyeimbangkan penanganan Covid-19 dari sisi kesehatan dan ekonomi.
Karena itu, pemerintah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1-4 agar kebijakan sesuai dengan situasi Covid-19 terkini.
"Pemberlakuan PPKM dengan kriteria level 1-4 dimaksudkan agar gas dan rem, sesuai kondisi terkini," ujar Jokowi.
Dia menuturkan pemerintah melakukan sejumlah uji coba dan mengizinkan beberapa sektor publik beroperasi di masa PPKM level 1-4. Namun, pelonggaran tersebut tetap dibatasi dan wajib menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
"Artinya kesehatan adalah yang utama, tapi ekonomi juga sangat penting," kata dia.
Advertisement
6. Terus Cari Solusi Terbaik
Menurut Jokowi, upaya pembukaan ekonomi secara hati-hati sejauh ini dipatuhi masyarakat dan pelaku usaha. Dengan begitu, ekonomi nasional dapat menggeliat kembali.
"Kita semua sepakat bahwa kesehatan adalah prioritas dan kegiatan ekonomi adalah keharusan. Pemerintah mencari solusi terbaik dalam menangani Covid-19 dan sekaligus melangsungkan kegiatan ekonomi," ucap dia.
"Oleh sebab itu, gas dan rem kita jaga secara tepat dan dinamis sesuai dengan situasi terkini," sambung Jokowi.
Kejengkelan Jokowi dan Ancaman Reshuffle Kabinet
Advertisement