Sukses

16 September 1979: Stadion Teladan Medan Ambruk Akibat Penonton Konser Adi Bing Slamet Membludak

Kapasitas Stadion Teladan Medan hanya 30.000 pengunjung. Nyatanya, konser artis cilik itu banyak menarik perhatian masyarakat dan anak-anak hingga pengunjung membludak mencapai 200.000 orang.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 200.000 pengunjung berbondong-bondong berangkat ke Stadion Teladan Medan, Sumatera Utara pada 16 September 1979 atau 42 tahun yang lalu. Mereka hendak menyaksikan konser artis cilik, Adi Bing Slamet dan Iyut Bing Slamet serta Ira Maya Sopha.

Harian Kompas pada 1979 kala itu mengabarkan bahwa kapasitas Stadion Teladan Medan hanya 30.000 pengunjung. Nyatanya, konser artis cilik itu banyak menarik perhatian masyarakat dan anak-anak.

Adapun konser tersebut diadakan oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sumatera Utara dengan tujuan penggalangan dana untuk mendirikan sekolah PGRI. Konser Adi Bing Slamet itu rencananya akan diselenggarakan pada Minggu, 16 September 1979 pagi.

Namun, siapa sangka konser artis cilik itu akhirnya berujung malapetaka karena pengunjung saat itu mulai tak terkendali. Harian Kompas pada April 1981 menyebutkan bahwa saat tragedi terjadi Stadion Teladan Medan diisi oleh 91.500 penonton dari total kapasitas 30.000 penonton.

Kompas (2019) menyampaikan PGRI saat itu menyediakan tiket konser sebanyak 2,5 juta lembar yang disalurkan ke setiap sekolah. Kendati begitu, dalam hasil persidangan, terungkap bahwa PGRI mengedarkan 91.500 lembar tiket konser.

Tiket tersebut disalurkan ke 57 SD sebanyak 50.000 lembar serta ke tingkat SMP dan SMA sebanyak 30.000 lembar. Sisanya, disalurkan ke sekolah-sekolah di luar Kota Medan. Satu tiket konser sendiri dijual dengan harga Rp 250.

Dalam penyelenggaraan konser, PGRI sendiri bekerja sama dengan PT Kamar Jaya. Berdasarkan perjanjian dengan PT Kamar Jaya, PGRI akan mendapatkan Rp 1 juta dari penyelenggaraan konser artis cilik itu.

2 dari 2 halaman

10 Orang Meninggal Dunia

Petaka di konser artis cilik Adi Bing Slamet ini dimulai saat Stadion Teladan Medan hanya memiliki satu pintu dan dinilai terlalu sempit untuk pengunjung yang masuk. Akhirnya, pengunjung yang notabane pelajar mulai berdesak-desakan saat hendak menyaksikan konser tersebut.

Stadion Teladan Medan pun ambruk karena luapan penonton konser Adi Bing Slamet. Peristiwa ini menyebebkan 9 anak tewas karena terinjak-injak massa. Sementara itu, puluhan lainnya luka-luka, dan ratusan lainnya jatuh pingsan.

Harian Kompas (1979) memberitakan korban tewas akibat kejadian ini bertambah menjadi 10 orang dimana 8 diantaranya merupakan perempuan. Korban tewas merupakan anak-anak yang berusia 5 hingga 12 tahun.

Pertunjukan yang rencananya akan dimulai pukul 09.00 WIB pagi itu akhirnya dibatalkan karena kejadian ini. Stadion Teladan Medan saat itu baru bisa dikosongkan pada pukul 12.00 WIB.

Â