Sukses

Crowd Free Night di Kawasan Kota Tua Diberlakukan Mulai Malam Ini

Crowd Free Night (CFN) atau malam bebas kerumunan pada Kamis malam ini (16/9/2021) mulai diberlakukan polisi di kawasan Kota Tua, Taman Sari, Jakarta Barat.

Liputan6.com, Jakarta - Crowd Free Night (CFN) atau malam bebas kerumunan pada Kamis malam ini (16/9/2021) mulai diberlakukan polisi di kawasan Kota Tua, Taman Sari, Jakarta Barat.

Kebijakan Crowd Free Night ini diberlakukan aparat kepolisian di masa PPKM Level 3 Jakarta guna mencegah adanya kerumunan yang biasa terjadi, salah satunya di kawasan Kota Tua.

"Kita buat CFN itu untuk mengalihkan arus lewat samping sebelum Daihatsu (Jalan Kunir)," ujar Kapolsek Taman Sari AKBP Iverson Manossoh dikutip dari Antara, Kamis (16/9/2021).

Dia menjelaskan, penerapan Crowd Free Night  bermula dari uji coba yang telah dilakukan sejak Rabu 15 September 2021 kemarin. Melihat keefektifannya, lanjut Iverson, maka kebijakan tersebut pun dilanjutkan.

"Selama CFN, Jalan Kunir akan ditutup untuk umum pada pukul 22.00 WIB sampai 04.00 WIB," ucap dia.

Iverson meminta, para warga yang biasa melewati wilayah tersebut dialihkan untuk memutar di Jalan Cengkeh.

"Setelah lokasi itu ditutup, petugas tiga pilar yang terdiri dari Polri, TNI, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) akan bertugas menjaga lokasi," terang dia.

 

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

2 dari 2 halaman

Bubarkan Kerumunan

Menurut Iverson, nantinya para petugas akan membubarkan kerumunan warga maupun pedagang kaki lima (PKL) yang kerap beraktivitas di wilayah Kota Tua.

Sementara itu, Kasatpol PP Jakarta Barat, Tamo Sijabat memastikan anak buahnya akan melakukan penjagaan di lokasi selama crowd free night.

Bahkan, kata Tamo, petugas akan ditambah untuk memantau kawasan Kota Tua demi memecah kerumunan warga.

"Sabtu Minggu kita bagi dua shift. Shift pertama itu 40 orang dan shift kedua 60 orang," ucap dia.

Dengan kebijakan ini, Tamo berharap aktivitas warga yang menimbulkan kerumunan di wilayah Kota Tua bisa berkurang sehingga penyebaran Covid-19 bisa dihindari.