Liputan6.com, Jakarta Pengalaman nyaris 30 tahun Suwarno sebagai pedagang kelapa di Pasar Tradisional Petisah mengantarnya menjadi Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Pasar Pemko Medan. Ketika dites assessment, Suwarno pun lulus dan diyakini berkompeten menduduki posisi nomor satu di perusahaan yang menaungi 51 pasar tradisional di Kota Medan tersebut.
Suwarno adalah satu-satunya pedagang murni yang kini dinyatakan lulus dalam seleksi direksi Perusahaan Umum Daerah (PUD) BUMD.
Baca Juga
Suwarno merupakan salah satu dari 12 nama calon direksi yang lulus dan dipercaya Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution. Kini Suwarno, pedagang kelapa itu menjadi orang nomor satu di PD Pasar Medan.
Advertisement
Ditemui usai resmi diumumkan oleh Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, Suwarno tampak sumringah bercampur haru. Bagaimana tidak, pria kurus tinggi berambut cepak ini tidak pernah menyangka akan diberi amanah untuk memajukan nasib pedagang seperti dirinya ke depan.
"Saya ini pedagang kelapa, sudah 29 tahun di Pasar Petisah Medan. Selama ini kita bersama teman-teman terus memperjuangkan aspirasi terutama yang berkaitan dengan kepentingan pedagang. Hari ini saya dipercaya membawa aspirasi kawan-kawan, dan ini akan saya lakukan," kata Suwarno membuka percakapan, Jumat (17/9/2021).
Ditanya hal apa yang akan dilakukan setelah menjabat sebagai orang nomor satu di Perusahaan Daerah Pasar itu, Suwarno dengan tegas mengatakan akan menyelaraskan dengan program Wali Kota Medan yakni bersih-bersih pasar.
Bersih-bersih yang dimaksud kata Suwarno, menciptakan suasana bersih di pasar tradisional sehingga menjadi tempat yang nyaman bagi pedagang dan pembeli.
"Kita akan gerakkan seluruh stakeholder di pasar untuk menciptakan pasar yang bersih sehingga nyaman bagi pedagang maupun pembeli yang datang. Karena yang paling penting itu adalah faktor kenyamanan, kalau bersih pasti nyaman pembeli, dan kalau nyaman pasti berbelanja akan enak," ujarnya.
Menurut Suwarno, kebersihan di pasar tradisional sudah lama menjadi harapan pedagang selain persoalan kutipan liar, aset dan parkir. Oleh sebab itu, bersama direksi PD Pasar akan bekerja keras mewujudkan hal itu.
"Ke depan, setelah saya dipercaya menaungi PD Pasar, aspirasi para pedagang ini akan saya wujudkan dan lakukan pembenahan," ungkapnya.
Hal lain yang akan segera dilakukan oleh Suwarno, pedagang kelapa yang kini menjadi Direktur Utama itu adalah menciptakan keamanan di pasar tradisional. Dia kepingin mengubah mindset bahwa pasar tradisional adalah tempat bersarangnya kriminal.
Apalagi, lanjutnya, dalam beberapa waktu yang lalu terjadi peristiwa perampokan toko emas yang menghebohkan Kota Medan yang terjadi di Pasar Tradisional Simpang Limun.
"Memang itu bukan di bawah wewenang PD Pasar, tapi kita belajar dari situ bahwa penting meningkatkan keamanan, salah satunya seperti yang dicanangkan pak walikota yakni pemasangan kamera CCTV di sudut-sudut penting untuk mengawasi apa yang terjadi di pasar," ujarnya.
Lanjut kata Suwarno, selain itu dia berencana akan berkoordinasi kepada penegak hukum yakni kepolisian dalam upaya memberikan kenyamanan dan kemanan bagi masyarakat yang berbelanja.
"Tentu ini akan berkoordinasi dulu ya dengan pihak kepolisian ya, dalam hal menjamin masyarakat yang berbelanja, kan membawa barang-barang atau uang, sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan," pungkasnya.
Bobby Nasution usai mengumumkan jajaran direksi tiga PD yang baru langsung memerintahkan agar bekerja keras langsung di lapangan.
"Yang terpilih ini hasilnya di atas kertas bagus, hasil tes bagus, di atas kertas bagus. Tapi ini masih harus dibuktikan di lapangan, itu paling penting," kata Bobby, Jumat (17/9).
Bobby mengatakan PUD Kota Medan bekerja bukan hanya sekedar mencari keuntungan semata. Tapi, ada juga perihal sosial kepada masyarakat.
"Ini menjadi tantangan direksi yang diumumkan tadi. Kalau di atas kertas bagus di lapangan paling penting," pesannya.
Selama bekerja nantinya, ke 12 direksi itu akan terus dipantaunya. Setelahnya akan ada evaluasi secara berkala.
Â
(*)