Sukses

Nadiem Apresiasi Asesmen Nasional di SMKN 1 Kota Jambi Berjalan Lancar

Mendikbudristek Nadiem Makarim menegaskan, Asesmen Nasional tidak menimbulkan konsekuensi apapun baik bagi individu siswa, guru, maupun kepala sekolah.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengunjungi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kota Jambi. Kedatangannya untuk memastikan pelaksanaan Asesmen Nasional (AN) berjalan lancar pada Selasa, 21 September 2021.

Pada kesempatan ini, Nadiem mengapresiasi SMKN 1 Kota Jambi yang telah melaksanakan Asesmen Nasional dengan baik dan lancar tanpa ada kendala teknis, baik itu jaringan maupun perangkat yang digunakan.

"Saya senang sekali guru-guru yang melaksanakan survei lingkungan belajar tidak ada tekanan. Para guru tahu bahwa AN ini tidak ada dampak bagi individu guru maupun muridnya. Ini hanya pemetaan sekolah. Tidak perlu persiapan. Jawabnya jujur saja. Semakin jujur semakin bagus, ini untuk perubahan yang baik," kata Nadiem dalam keterangan tertulis, Rabu (22/9/2021).

Ketika diskusi dengan guru yang melaksanakan AN, Nadiem merasa kaget. Pasalnya para guru mulai sadar bahwa tugas sebagai guru untuk meliterasi adalah membuat siswanya jatuh cinta dengan membaca.

"Ini yang saya senang, guru lebih tahu bahwa salah satu tugasnya adalah membuat siswanya jatuh cinta dengan membaca. Itu yang Ibu dan Bapak guru refleksikan ketika melihat anak didiknya mengerjakan soal-soal literasi yang merupakan bagian dari AN," ujarnya.

Nadiem menegaskan kembali bahwa Asesmen Nasional tidak menimbulkan konsekuensi apapun, baik bagi individu siswa, guru, maupun kepala sekolah.

"Sudah disampaikan berkali-kali bahwa AN tidak menimbulkan konsekuensi terhadap individu siswa, guru, maupun kepala sekolah. Tidak ada konsekuensi juga ke anggaran untuk sekolah, maupun kelulusan. Bahkan data tidak akan dipresentasi sebagai individu, melainkan agregasi sekolah," ucap Nadiem.

 

2 dari 2 halaman

Evaluasi Sistem Pendidikan

Nadiem mengatakan, AN bertujuan untuk mendorong perubahan positif dalam cara guru mengajar, cara kepala sekolah memimpin pembelajaran di sekolahnya, dalam pengawasan sekolah dan cara pemerintah daerah (pemda) melakukan evaluasi diri dalam penganggaran agar lebih berorientasi pada kualitas pembelajaran.

"Jadi, tujuan AN itu sebenarnya memantik perubahan. AN merupakan evaluasi terhadap sistem pendidikan," ucap dia.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, yang turut mendampingi Nadiem menjelaskan, fungsi AN terbagi dari tiga bagian. Pertama, sebagai evaluasi sistem yang tidak memiliki konsekuensi pada murid peserta AN. Kedua, pemetaan dan umpan balik bagi satuan dan dinas pendidikan.

"Peta dan umpan balik ini harapannya dapat memicu cara berpikir guru, kepala sekolah, pengawas, hingga dinas pendidikan. Sehingga dapat memicu perbaikan cara mengajar, cara kepala sekolah memimpin sekolahnya, cara pengawas mengawasi," ujar dia.

Kemudian bagian ketiga, untuk perbaikan proses pembelajaran dan pengelolaan satuan pendidikan.

Asesmen Nasional 2021 dirancang sebagai instrumen pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, dan program kesetaraan jenjang sekolah dasar dan menengah. Asesmen Nasional terdiri dari tiga bagian, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.