Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyiapkan anggaran Rp 30 miliar untuk membantu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) kecil agar dapat saling melebur. Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam mengatakan, PTS dapat menjadi lebih besar dengan merger atau konsolidasi.
Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau MBKM yang saat ini didorong oleh Kemendikbudristek, kata Nizam mendukung terjadinya perkawinan massal baik antar perguruan tinggi maupun antara perguruan tinggi dengan industri. Program ini, jelas dia, memberikan pengalaman baru bagi mahasiswa dan dosen tentang kondisi perguruan tinggi di wilayah lain.
Baca Juga
“Jadi mahasiswa PTS di Jambi bisa ke Unja, atau mahasiswa Unja bisa ke Eropa. Jadi kesempatan untuk saling kenal dan berkolaborasi semakin besar,” katanya dalam keterangan tulis, Rabu (22/9/2021).
Advertisement
Sebelumnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menyarankan perguruan tinggi swasta (PTS) kecil untuk saling marger. Opsi peleburan dipilih demi mengefisensi operasional kampus selama masa pandemi Covid-19.
"Harus ada skala minimum yang cukup besar agar PTS dapat dikelola dengan baik,” jelas Nadiem.
Sulit Cari Mahasiswa
Pernyataan Nadiem tersebut merespons keluhan Pembantu Rektor Tiga Bidang Kemahasiswaan Universitas Batanghari, Sugiarno yang mengemukakan sulitnya perguruan tinggi swasta (PTS) untuk mendapatkan mahasiswa, terutama di kondisi pandemi Covid-19. Ia berharap Nadiem dapat mengeluarkan regulasi terkait penerimaan mahasiswa baru di PTS.
“Kalau di PTN ada ujian mandiri, kalau kami (PTS) sulit sekali. Sekarang seluruh PTS mengalami penurunan. Jadi kami minta regulasi terkait hal tersebut,” kata Sugiarno saat bertemu Nadiem di Jambi, Selasa (21/9/2021).
Advertisement