Sukses

Polda Jabar Klaim Ganjil Genap Turunkan Kepadatan Lalu Lintas di Kawasan Wisata

Polda Jabar menyebut, kepadatan lalu lintas menuju kawasan wisata seperti di Puncak Bogor dan Bandung berkurang 30-40 persen saat ganjil genap.

Liputan6.com, Bogor - Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) menyebut, pemberlakuan ganjil genap (Gage) kendaraan bermotor efektif menurunkan kepadatan lalu lintas di kawasan wisata.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi A Chaniago mengatakan, kebijakan ganjil genap di akhir pekan sangat membantu menekan volume kendaraan dengan tujuan mengendalikan penyebaran Covid-19.

"Sangat menurun sekali, (tapi) maksudnya itu bukan untuk mengurangi pengunjung, tetapi untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 dan ini sangat efektif," ujar Erdi di Bogor, Jumat (24/9/2021).

Menurut Erdi, kepadatan lalu lintas di sejumlah akses menuju kawasan wisata di Jabar berkurang 30-40 persen. Seperti di kawasan Puncak Bogor dan Bandung.

"(Kepadatan) turun. Meskipun PPKM levelnya turun, masyarakat menyadari sehingga dengan sendirinya mereka tidak bepergian," kata dia.

Erdi tak menampik masih banyak pengendara roda dua maupun empat yang kedapatan melanggar kebijakan ganjil genap yang diterapkan di sejumlah daerah di Jabar.

"Di Jabar ada 51 titik lokasi yang melaksanakan ganjil genap. Pemberlakuan di 15 Polres," kata dia.

 

2 dari 2 halaman

Titik Ganjil Genap di Bandung dan Bogor

Erdi menjelaskan, 51 titik pemberlakuan ganjil genap itu terdiri dari 43 jalur arteri dan 8 gerbang tol. Dari delapan gerbang tol, lima di antaranya dipusatkan di Kota Bandung.

Adapun lima gerbang tol yaitu Tol Pasteur, Pasirkoja, Buahbatu, Mohammad Toha, dan Kopo (Kota Bandung). Sedangkan, tiga gerbang tol lainnya yaitu di Tol Cileunyi (Kabupaten Bandung), Padalarang (Kota Cimahi), dan Tol Ciawi (Kabupaten Bogor)

"Pemberlakuan ganjil genap di Jabar itu khususnya pada akhir pekan, Jumat Sabtu dan Minggu," ujar Erdi.

Khusus di kawasan Puncak Bogor, lanjut Erdi, selain ganjil genap juga masih diberlakukan one way. Kebijakan tersebut dilakukan apabila di jalur Puncak terjadi kepadatan lalu lintas.

"Seandainya di kawasan Puncak sudah terlalu banyak, ganjil genap ditahan dulu dan diberlakukan one way," pungkasnya.