Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma’ruf Amin berharap Nahdlatul Ulama (NU) ikut berperan membuat kondisi politik nasional menjadi lebih beretika.
"Perpolitikan nasional juga menjadi penting juga. Supaya kita harapkan ke depannya politik kita lebih sesuai etika yang benar," kata Wapres Ma’ruf saat mengikuti acara Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU dari kediaman resmi wapres di Jakarta, Sabtu (25/9/2021).
Baca Juga
Ma'ruf Amin pun mengutip ucapan pendiri NU Hasyim Asy’ari, yang mengatakan bahwa politik di Indonesia harus dijiwai dengan sikap keagamaan yang baik.
Advertisement
Ma’ruf Amin mengatakan Hasyim Asy’ari pernah menilai politik di Indonesia secara prinsip keagamaan Islam mulai melemah.
"Bahkan beliau mengatakan pada waktu itu (politik Indonesia) hampir mati pada akhir-akhir ini. Saya tidak tahu apakah (politik Indonesia) sudah menguat jiwa keagamaannya atau bahkan sudah mati," ujar Ma'ruf seperti dikutip dari Antara.
Oleh karena itu, Ma'ruf Amin meminta kepada seluruh warga Nahdliyin yang berada di kancah politik untuk menunjukkan etika dan akhlak mulia dalam bersikap.
"Jiwa keagamaan memang perlu kita beri dorongan, supaya lebih beretika dan berakhlak mulia di dalam perpolitikan nasional kita itu," tegas Ma’ruf Amin.
Munas Alim Ulama
Munas Alim Ulama dan Konbes NU diselenggarakan di Grand Sahid Hotel Jakarta pada Sabtu dan Minggu (26/9/2021), dengan mengundang 250 pengurus dan anggota, guna membahas persoalan dalam negeri di bidang kesehatan, politik, hukum dan keamanan (polhukam), pendidikan hingga kesejahteraan rakyat.
Forum tertinggi kedua setelah Muktamar NU tersebut akan memberikan rekomendasi kepada pemerintah terkait berbagai persoalan yang dihadapi Indonesia.
Ketua Panitia Munas Alim Ulama dan Konbes NU Juri Ardiantoro mengatakan forum Munas membahas masalah keagamaan aktual, keagamaan tematik dan keagamaan berkaitan dengan undang-undang.
Sementara forum Konbes membicarakan tentang internal organisasi seperti pelaksanaan keputusan Muktamar, perkembangan program, memutuskan peraturan organisasi dan menerbitkan rekomendasi program untuk lima tahun ke depan.
"Dalam Konbes NU ini terdapat tiga komisi pembahasan, yaitu komisi program, komisi organisasi dan komisi rekomendasi," ujar Juri.
Advertisement