Sukses

Ribuan Peserta Kartu Prakerja Akan Dilatih Jadi Pengusaha Kopi

Terdapat 754.929 peserta program kartu prakerja pada gelombang ke-21.

Liputan6.com, Jakarta - Ribuan peserta program kartu prakerja akan dilatih menjadi barista dan pengusaha kopi. Peserta tersebut diharapkan dapat menjadi wirausahawan UMKM.

"Saat ini kami memiliki 26 ribu alumni pelatihan program kartu prakerja yang tersebar di seluruh Indonesia. Mereka juga tergabung dalam komunitas alumni pelatihan Bencoolen Coffee," kata CEO Bencoolen Coffee Lucky Widja dalam keterangan tertulis, Minggu (26/9/2021).

Program kartu prakerja pemerintah gelombang 21 akan menerima 754.929 peserta. Lucky menyatakan pihaknya akan kembali membuka dan memberikan pelatihan untuk menciptakan UMKM digital.

"Yang membedakan pelatihan kami dengan pelatihan lain adalah kami memikirkan setelah ikut pelatihan program Kartu Prakerja, para peserta mau usaha apa? Mereka betul-betul menerapkan materi pelatihan yang didapat dari Program Kartu Prakerja dalam kehidupan nyata," ucapnya.

Inisiator Warkop Digital Dedi Yudianto menambahkan, Bencoolen Coffee memasok kopi ke Warkop Digital dan membangun agen-agen digital.

"Warkop Digital ini bisa menjadi jawaban di tengah pandemi," jelas dja.

Sementara itu, Program Kartu Prakerja telah memasuki gelombang 21. Sempat beredar informasi jika Kartu Prakerja gelombang ini menjadi gelombang terakhir.

2 dari 2 halaman

Program Kartu Prakerja Akan Berakhir?

Head of Communication Manajemen Kartu Prakerja Louisa Tuhatu mengakui jika Kartu Prakerja Gelombang 21 merupakan yang terakhir mengacu alokasi budget semester II 2021 sebesar Rp 21,2 triliun.

Kendati begitu, dikatakan bahwa manajemen pelaksana kartu prakerja masih terus memantau kepesertaan yang dicabut dari pendaftaran di gelombang 18-21.

"Nanti total kepesertaan yang dicabut akan dipulihkan dalam gelombang tambahan. Kapan gelombang tambahan itu dibuka akan ditentukan kemudian," ujar Louisa, Rabu (22/9/2021).

Namun dia tidak memastikan waktu pembukaan gelombang berikutnya. "Yang pasti tidak dalam waktu dekat, karena peserta gelombang 21 masih memiliki 30 hari dari hari ini untuk membeli pelatihan pertama," ungkapnya.