Saat melihat-lihat batik di stand Rumah Betawi, Jokowi rupanya kepincut dengan kemeja batik motif Pitung. Kemeja itu dicobanya. Cocok. Jokowi pun membelinya. Bungkus!
"Ada yang warna merah?" tanya Gubernur DKI Jakarta ini saat mencoba batik berwarna coklat di depan cermin stand Rumah Betawi di Jakarta Convention Centre, Jakarta, Rabu (12/12/2012).
"Harganya berapa?" tanya Jokowi setelah diberikan kemeja yang berwarna merah. "Rp 200 ribu, Pak," sahut penjaga stand.
Jokowi kemudian memutuskan membeli kemeja berwarna merah. Seorang ajudannya kemudian membayar batik yang seharga Rp 200 ribu tersebut. Jokowi lalu menuju stand pembuatan wayang berbahan rumput kasuran dari Purbalingga. Rumput kasuran atau suket ini unik karena hanya tumbuh di bulan Sura dalam penanggalan Jawa.
Pria bernama lengkap Joko Widodo ini membuka Pameran Kerajinan Tangan ke-5 Crafina. Setelah itu dia meninjau berbagai stand pameran dari berbagai daerah di Indonesia bersama Ketua Association of Exporters and Producer of Indonesian Handycraft (Asephi) Rudi Lengkong.
Pameran tersebut diikuti oleh 450 peserta yang terdiri dari pengusaha/eksportir dan pengrajin Indonesia. Ini merupakan kerjasama antara Asephi, Indonesian Exhibition Companies Association (IECA), Kementerian Perdagangan, Kementrian Perindustrian, Kementerian Pariwisata, Kementerian Koperasi, dan Kementerian BUMN. (Sss)
"Ada yang warna merah?" tanya Gubernur DKI Jakarta ini saat mencoba batik berwarna coklat di depan cermin stand Rumah Betawi di Jakarta Convention Centre, Jakarta, Rabu (12/12/2012).
"Harganya berapa?" tanya Jokowi setelah diberikan kemeja yang berwarna merah. "Rp 200 ribu, Pak," sahut penjaga stand.
Jokowi kemudian memutuskan membeli kemeja berwarna merah. Seorang ajudannya kemudian membayar batik yang seharga Rp 200 ribu tersebut. Jokowi lalu menuju stand pembuatan wayang berbahan rumput kasuran dari Purbalingga. Rumput kasuran atau suket ini unik karena hanya tumbuh di bulan Sura dalam penanggalan Jawa.
Pria bernama lengkap Joko Widodo ini membuka Pameran Kerajinan Tangan ke-5 Crafina. Setelah itu dia meninjau berbagai stand pameran dari berbagai daerah di Indonesia bersama Ketua Association of Exporters and Producer of Indonesian Handycraft (Asephi) Rudi Lengkong.
Pameran tersebut diikuti oleh 450 peserta yang terdiri dari pengusaha/eksportir dan pengrajin Indonesia. Ini merupakan kerjasama antara Asephi, Indonesian Exhibition Companies Association (IECA), Kementerian Perdagangan, Kementrian Perindustrian, Kementerian Pariwisata, Kementerian Koperasi, dan Kementerian BUMN. (Sss)