Sukses

95 Persen Penyandang Disabilitas di Jawa-Bali Sudah Divaksinasi Dosis Pertama

Dia mengaku sempat pesimistis program vaksinasi untuk disabilitas bisa berjalan lancar dan sukses.

Liputan6.com, Jakarta Staf Khusus Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Angkie Yudistia, mengatakan 95,24 persen penyandang disabilitas di Pulau Jawa-Bali sudah mendapat suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama. Adapun pemberian dosis kedua sedang berlangsung hingga awal Oktober 2021.

"Alhamdulillah vaksinasi khusus penyandang disabilitas untuk dosis pertama telah mencapai 95,24 persen," kata Angkie dikutip dari siaran persnya, Kamis (30/9/2021).

Dia mengaku sempat pesimistis program vaksinasi untuk disabilitas bisa berjalan lancar dan sukses. Namun, berkat kolaborasi dan dukungan lintas sektoral, dia yakin target vaksinasi untuk penyandang disabilitas bisa tercapai.

"Semangat teman-teman dari Kemensos di daerah, relawan, dan tenaga medis yang begitu luar biasa, membuat saya yakin kalau vaksinasi ini bisa mencapai target maksimal, dan alhamdulilah itu bisa terwujud berkat kolaborasi lintas sektoral," ujarnya.

Menurut dia, program vaksinasi khusus penyandang disabilitas yang dilaksanakan di enam provinsi di Pulau Jawa dan Bali. Vaksinasi khusus disabilitas ini dialokasikan sebanyak 450.000 dosis untuk pemberian dua dosis, yang masing-masing 225.000 dosis.

"Vaksinasi ini menggunakan vaksin jenis Sinopharm yang merupakan vaksin hibah dari Raja Uni Emirat Arab untuk Presiden Joko Widodo," jelas Angkie.

Dia menjelaskan bahwa Kementerian Sosial memiliki peran memberikan data jumlah penyandang disabilitas yang belum mendapatkan vaksinasi Covid-19. Kementerian Kesehatan berperan mendistribusikan vaksin Sinopharm ke daerah-daerah.

"Kemendagri mendata penyandang disabilitas yang tidak memiliki nomor induk kependudukan sebagai salah satu syarat untuk bisa divaksin," tutur dia.

 

 

2 dari 2 halaman

Menuju Indonesia Ramah Disabilitas

Angkie berharap kedepannya dapat terbangun kolaborasi lanjutan lintas kementerian/lembaga untuk pemberdayaan penyandang disabilitas. Terlebih, pemerintah berupaya memenuhi hak-hak difabel menuju Indonesia yang ramah terhadap disabilitas.

"Semoga di program kerja berikutnya terbangun kembali kolaborasi seperti ini lagi dan Kemensos bisa memberikan dukungan agar hak-hak penyandang disabilitas, perlahan-lahan dapat terwujud," ucap Angkie.

Â