Sukses

Kasus Harian Covid-19 Turun, Tempat Isolasi di Kota Bogor Zero Pasien

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor, penambahan kasus positif baru selama sepekan terakhir ini turun 58 persen dibanding pekan sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta Angka kasus positif harian di Kota Bogor cenderung menurun sejak sebulan terakhir. Penyebaran kasus Covid-19 di Kota Bogor juga terus menunjukkan tren membaik.

Rasio keterisian tempat tidur terpakai atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 pun hanya 6,1 persen. Bahkan, pasien yang dirawat di pusat isolasi tercatat zero pasien Covid-19.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor, penambahan kasus positif baru selama sepekan terakhir ini turun 58 persen dibanding pekan sebelumnya.

Pada periode 13-19 September jumlah kasus positif baru mencapai 102 orang. Sedangkan, periode 20-26 September jumlah kasus positif baru turun hanya 43 orang.

"Jika dikalkulasi rata-rata kasus harian positif Covid-19 pada minggu ini sebanyak 6 kasus. Jadi trennya terus melandai," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, kepada wartawan, Kamis (30/9/2021).

Penurunan kasus, lanjut Retno, berpengaruh terhadap keterisian tempat tidur terpakai di rumah sakit rujukan maupun pusat isolasi Covid-19. Bahkan, di pusat isolasi Pusdiklatwas BPKP Ciawi, Asrama IPB zero pasien.

"Alhamdulillah pusat isolasi kita sekarang zero pasien. Terakhir itu sekitar bulan lalu diisi pasien dari Ponpes di Bogor Selatan," ujar Retno.

Begitu juga di RS Lapangan, tak ada satu pun pasien Covid-19 dengan gejala sedang dan berat yang menjalani perawatan di sana.

"Sudah kosong sejak satu bulan yang lalu. Sekarang sudah tidak ada aktivitas," kata Retno.

 

2 dari 2 halaman

Tetap Disiplin Prokes

Senada diungkapkan Wali Kota Bogor, Bima Arya, kasus harian positif Covid-19 di Kota Bogor terus menurun.

"Sangat landai. BOR di bawah 6 persen, kalau situasi dapat terjaga dan tidak ada varian baru, maka akan pulih," kata dia.

Namun begitu, Bima meminta kepada semua pihak untuk tidak lengah dan tetap disiplin protokol kesehatan.

"Ini situasi yang harus kita jaga supaya tidak terjadi ledakan kasus lagi," pungkasnya.