Sukses

Saat Anies Baswedan Gowes dengan Mengenakan Baju Batik

Anies pun mengaku bahagia menggunakan batik dengan bersepeda, sekaligus bertepatan dengan Hari Batik Nasional pada 2 Oktober ini.

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ingin berharap bersepeda dan pakaian batik digunakan sehari-hari oleh warga Ibu Kota. 

"Kami juga ingin mendorong kebiasaan bersepeda sebagai alat transportasi sehari-hari selain sebagai alat olahraga," kata Anies dalam unggahan Instagramnya di Jakarta, Sabtu (2/10/2021).

Anies pun mengaku bahagia menggunakan batik dengan bersepeda, sekaligus bertepatan dengan Hari Batik Nasional pada 2 Oktober ini.

Ia menyebutkan, kesan berbatik selama ini hanya untuk acara-acara formal, padahal bisa juga dipakai untuk kegiatan sehari-hari, termasuk untuk bersepeda. 

"Jadi, sudah berbatik dan bersepedakah hari ini?," tutur Anies saat bersama dengan komunitas Bike to Work dengan titik temu di Bundaran Senayan ke Balai Kota Jakarta.

 

2 dari 2 halaman

Hari Batik Nasional Diperingati Setiap 2 Oktober

Diketahui, UNESCO telah menetapkan batik sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan budaya tak benda atau Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity pada 2 Oktober 2009. 

Penetapan ini sekaligus menjadi pengakuan bahwa batik merupakan budaya asli Indonesia. Pengakuan dunia internasional ini datang setelah melalui perjalanan panjang.

Indonesia mendaftarkan batik ke UNESCO pada 4 September 2008. Sejumlah dokumen sejarah pun dilengkapi.

Kabar ini disambut baik oleh masyarakat Indonesia. Pemerintah pun menetapkan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional yang diperingati setiap tahun.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2009 sebagai penetapan Hari Batik Nasional pada17 November 2009.

Hari Batik Nasional diperingati untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melestarikan batik. Melalui sejumlah surat imbauan, pemerintah juga mengajak masyarakat Indonesia untuk mengenakan batik pada Hari Batik Nasional.