Liputan6.com, Jambi: Luapan Sungai Batanghari, Jambi, terus meningkat. Sebab, hingga Jumat (20/12) malam, hujan deras masih terus mengguyur sebagian besar daerah di Jambi. Akibatnya, ratusan haktare sawah dan kebun di provinsi ini terendam. Kondisi terparah melanda daerah Batanghari, Muaro Jambi, serta Kota Jambi. Genangan air di tiga daerah itu terus meluas.
Kini dilaporkan, di sana sudah ratusan hektare sawah dan kebun yang terendam [baca: Kebun dan Sawah di Jambi Terendam]. Sementara itu sejumlah tanggul di pinggir sungai telah rata dengan air. Untungnya, luapan air belum menggenangi rumah penduduk yang rata-rata berbentuk panggung dengan tinggi tiang mencapai lima meter.
Bencana serupa juga terjadi di Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau. Selain merendam sebagian rumah penduduk, banjir di sana juga mengganggu aktivitas belajar enam sekolah dasar dan madrasah di Kecamatan Siak Hulu. Bahkan, ujian semester para siswa terancam diundur. Sedianya ujian akhir digelar akhir bulan ini.
Camat Siak Hulu Ramli T. mengaku bingung memikirkan masalah ujian semester. Bila air terus menggenang dan ujian semester tak bisa ditunda, menurut dia, para peserta ujian akan dikumpulkan di sekolah yang tidak terkena banjir. Pelaksanaan ujian dilakukan bersam-sama di lokasi tersebut. Namun hal ini tak mudah dilakukan karena alat transportasi yang ada sangat terbatas.(ICH/Tim Liputan 6 SCTV)
Kini dilaporkan, di sana sudah ratusan hektare sawah dan kebun yang terendam [baca: Kebun dan Sawah di Jambi Terendam]. Sementara itu sejumlah tanggul di pinggir sungai telah rata dengan air. Untungnya, luapan air belum menggenangi rumah penduduk yang rata-rata berbentuk panggung dengan tinggi tiang mencapai lima meter.
Bencana serupa juga terjadi di Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau. Selain merendam sebagian rumah penduduk, banjir di sana juga mengganggu aktivitas belajar enam sekolah dasar dan madrasah di Kecamatan Siak Hulu. Bahkan, ujian semester para siswa terancam diundur. Sedianya ujian akhir digelar akhir bulan ini.
Camat Siak Hulu Ramli T. mengaku bingung memikirkan masalah ujian semester. Bila air terus menggenang dan ujian semester tak bisa ditunda, menurut dia, para peserta ujian akan dikumpulkan di sekolah yang tidak terkena banjir. Pelaksanaan ujian dilakukan bersam-sama di lokasi tersebut. Namun hal ini tak mudah dilakukan karena alat transportasi yang ada sangat terbatas.(ICH/Tim Liputan 6 SCTV)