Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan sejumlah pesan khusus saat momen peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke–76 Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam upacara yang digelar di Istana Merdeka, Bogor.
Salah satunya, Jokowi berpesan agar TNI selalu sigap menghadapi ancaman yang lebih luas, seperti pelanggaran kedaulatan, radikalisme, terorisme, hingga bencana alam.
Baca Juga
"Kesigapan TNI ini juga saya minta untuk selalu diaktifkan dalam menghadapi spektrum ancaman yang lebih luas seperti pelanggaran kedaulatan, pencurian kekayaan alam di laut, radikalisme, terorisme, ancaman siber dan ancaman biologi. Termasuk juga ancaman bencana alam," ujar Jokowi saat Upacara Peringaran HUT ke-76 TNI di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (5/10/2021).
Advertisement
Selain itu, Jokowi bahkan sempat memberikan tanda kehormatan kepada tiga anggota TNI yang dinilai telah menjalankan tugasnya melebihi tugas pokok.
Ketiganya masing-masing berasal dari TNI Angkatan Darat (AD), Angkatan Udara (AU), dan Angkatan Laut (AL).
Adapun pemberian penghargaan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 15, 19, dan 95/TK/2021.
Berikut sederet pesan khusus Presiden Jokowi saat hadiri upacara peringatan HUT ke-76 TNI dihimpun Liputan6.com:
1. Sebut TNI Diandalkan Bantu Warga Hadapi Bencana Alam sampai Covid-19
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Tentara Nasional Indonesia (TNI) diperingati saat Indonesia masih berjuang melawan Covid-19.
Jokowi menyampaikan terima kasih kepada para prajurit TNI yang membantu masyarakat menghadapi pandemi Covid-19.
"TNI juga bisa diandalkan untuk membantu masyarakat menghadapi tantangan lain, dari bencana alam sampai pandemi Covid-19," kata Jokowi melalui akun instagramnya @jokowi, Selasa (5/10/2021).
Tak hanya itu, dia menilai bahwa TNI telah membuktikan bahwa prajuritnya merupakan penjaga utama kedaulatan negara dan keutuhan wilayah NKRI.
Jokowi menyebut TNI juga berperan melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.
"Terima kasih TNI," ucap Jokowi.
Advertisement
2. Beri Penghargaan Bintang Jasa untuk Tiga Prajurit
Kemudian, Jokowi memberikan tanda kehormatan kepada tiga anggota TNI yang dinilai telah menjalankan tugasnya melebihi tugas pokok.
Ketiganya masing-masing berasal dari TNI Angkatan Darat (AD), Angkatan Udara (AU), dan Angkatan Laut (AL).
Adapun pemberian penghargaan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 15, 19, dan 95/TK/2021 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, Bintang Jalasena Nararya, dan Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya. Petikan Keppres dibacakan oleh Sekretaris Militer Presiden, Marsda M.Tonny.
"Presiden RI menimbang sebagai penghargaan kepada AD, AL, dan AU yang di bidang tugas kemiliteran yang menunjukkan kemampuan kebijaksanaan dan jasa luar biasa melebihi panggilan kewajiban untuk kemajuan dan pembangunan TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut dan TNI Angkatan Udara tanpa merugikan tugas pokoknya," bunyi Keppres Jokowi.
Pemberian pengharagaan tersebut dalam rangka HUT ke-76 TNI. Upacara digelar di halaman Istana Merdeka Jakarta, Selasa (5/10/2021) dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Acara juga disaksikan oleh para prajurit TNI dari 3 mantra.
Berikut tiga anggota TNI yang mendapatkan penghargaan:
1. Anwar, Kolenel Infanteri, Wadan Pusdiklat Pasus Kopassus, dianugrahi Bintang Kartika Eka Paksi Nararya
2. Rohani Saporo, Kapten Laut Teknik, Wadanden Armada 1 dianugerahi Bintang Jalasena Nararya.
3. Wawan Agus Setiawan Sersan Kepala, Bintara PK Lanud Husein Sastranegara dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya.
3. Ibaratkan Melawan Covid-19 Seperti Perang yang Berlarut-larut
Jokowi mengumpamakan perjuangan melawan pandemi Covid-19 bagai maju ke medan perang yang tiada henti.
Menurut dia, melawan virus corona sangat menguras tenaga, pikiran, mental, dan semangat juang.
"Sampai dengan hari ini, kita masih berada dalam bayang-bayang pandemi Covid-19. Bila diibaratkan sebagai perang, melawan virus Covid-19 saat ini seperti dalam perang yang berlarut-larut," kata Jokowi dalam Upacara Peringatan HUT ke-76 TNI di halaman Istana Merdeka Jakarta, Selasa (5/10/2021).
Dia mengatakan, perang melawan Covid-19 membutuhkan kewaspadaan, kecepatan sinergi dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jokowi menyampaikan keberhasilan menangani pandemi Covid-19 tak terlepas dari peran TNI.
"TNI selalu menunjukkan profesionalisme dalam setiap penugasan, kemampuan perorangan, kemampuan satuan, pemanfaatan Iptek. Termasuk, alutsista telah digunakan dan dikerahkan dalam menunaikan setiap tugas yang diberikan," jelas Jokowi.
Untuk itu, dia meminta prajurit TNI selalu sigap dalam menghadapi spektrum ancaman yang lebih luas. Mulai dari pelanggaran kedaulatan, pencurian kekayaan alam di laut, radikalisme, terorisme, ancaman siber dan ancaman biologi.
"Termasuk juga ancaman bencana alam," ucap Jokowi.
Advertisement
4. Minta TNI Sigap Hadapi Ancaman Radikalisme hingga Terorisme
Jokowi meminta prajurit TNI untuk sigap menghadapi berbagai ancaman yang kini semakin luas. Mulai dari, ancaman pelanggaran kedaulatan, radikalisme, terorisme, hingga bencana alam.
"Kesigapan TNI ini juga saya minta untuk selalu diaktifkan dalam menghadapi spektrum ancaman yang lebih luas seperti pelanggaran kedaulatan, pencurian kekayaan alam di laut, radikalisme, terorisme, ancaman siber dan ancaman biologi. Termasuk juga ancaman bencana alam," ujar Jokowi.
Kendati begitu, dia mengingatkan TNI unfuk terus melanjutkan transformasi pertahanan untuk menghadapi spektrum ancaman yang semakin luas.
Jokowi menyebut TNI harus memiliki kapabilitas pertahanan yang modern sehingga mampu berperan di regional maupun global.
"Transformasi pertahanan harus terus dilanjutkan untuk meletakkan pondasi bagi pembentukan kapabilitas pertahanan modern yang relevan dengan perkembangan teknologi militer terkini," kata dia.
"Sehingga TNI dapat bertransformasi menjadi kekuatan pertahanan Indonesia yang mampu berperan di lingkungan strategis regional maupun global," sambung Jokowi.
Menurut dia, penguatan budaya strategis prajurit dan perwira TNI harus tetap menjadi pondasi utama transformasi pertahanan yaitu TNI yang manunggal dengan rakyat. Jokowi ingin TNI mempunyai sistem pertahanan keamanan yang defensif aktif berlapis.
"Modernisasi pertahanan ini juga harus disertai dengan terobosan pengelolaan ekonomi dan investasi pertahanan," ujar dia.
5. Pameran Alutsista, Bentuk Transparansi APBN ke Publik
Jokowi meninjau pameran alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik negara, usai memimpin upacara. Dia mengatakan pameran tersebut untuk menunjukkan ke masyarakat bahwa anggaran negara benar-benar dibelikan alutsista.
"Pagi hari ini dalam rangka Hari Ulang tahun TNI yang ke-76, kita memamerkan alutsista kita. Dan ini juga sebagai sebuah bentuk transparansi kepada publik bahwa APBN telah digunakan untuk membeli peralatan-peralatan ini," kata Jokowi.
Alutsista tersebut dipamerkan di sekitar Jalan Medan Merdeka Utara dan Jalan Medan Merdeka Barat atau depan halaman Istana Merdeka Jakarta. Dia berharap, masyarakat dapat mengetahui berbagai alutsista milik TNI, melalui pameran tersebut.
"Kita harapkan publik, masyarakat bisa tahu misalnya kita telah memiliki Astros sebanyak 56, misalnya. Ini roketnya bisa meluncur jarak 39 km," ujar dia.
Menurut dia, alutsista yang dipamerkan ke masyarakat merupakan barang-barang yang baru dibeli pemerintah. Bahkan, ada alutsista yang baru dibeli pada 2014..
"Inilah yang kita miliki, dan ini adalah pembelian-pembelian baru. Misalnya kalau yang Astros tahun berapa? Ini baru saja di 2014 kita membeli ini. Jadi kelihatan sekali barangnya masih barang baru semuanya," tutur Jokowi.
Advertisement
6. Tegaskan Kebijakan Belanja Pertahanan Harus Digeser Jadi Investasi Jangka Panjang
Jokowi meminta agar kebijakan belanja pertahanan digeser menjadi investasi pertahanan jangka panjang. Dia ingin nantinya kebijakan tersebut dijalankan konsisten dan berkelanjutan.
"Saya tegaskan kembali kita harus bergeser dari kebijakan belanja pertahanan menjadi kebijakan investasi pertahanan yang berpikir jangka panjang yang dirancang sistematis dan yang dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan," kata Jokowi.
Oleh sebab itu, dia memerintahkan kementerian terkait untuk melakukan adopsi dan inovasi teknologi mutakhir di Indonesia. Selain itu, bergerak aktif dalam konsorsium industri pertahanan global.
"Memegang teguh semangat kemandirian dan penguatan industri pertahanan dalam negeri untuk mewujudkan kekuatan pertahanan Indonesia yang lebih mumpuni," ucap Jokowi.
Disisi lain, Jokowi meminta prajurit TNI untuk sigap dalam menghadapi berbagai ancaman yang kini semakin luas. Mulai dari, ancaman pelanggaran kedaulatan, radikalisme, terorisme, hingga bencana alam.
"Kesigapan TNI ini juga saya minta untuk selalu diaktifkan dalam menghadapi spektrum ancaman yang lebih luas seperti pelanggaran kedaulatan, pencurian kekayaan alam di laut, radikalisme, terorisme, ancaman siber dan ancaman biologi. Termasuk juga ancaman bencana alam," terang Jokowi.
(Deni Koesnaedi)
Siapa Calon Panglima TNI Pilihan Jokowi?
Advertisement