Sukses

Ribuan Pohon di Kebun Raya Bogor Kini Punya KTP

Manfaat KTP pohon di Kebun Raya Bogor juga untuk melindungi tanaman asli Indonesia dari klaim pihak asing.

Liputan6.com, Jakarta - Ribuan tanaman di kawasan Kebun Raya Bogor telah diberi kartu tanda pohon (KTP). Tujuannya untuk memudahkan pengunjung mendapatkan informasi mengenai tumbuhan tersebut.

Kepala Konservasi Mitra Kebun Raya Bogor, Junaedi, mengatakan KTP tersebut untuk memudahkan identifikasi nama, jenis spesies, deskripsi dan asal tanaman tersebut. Termasuk di dalamnya menyangkut informasi terkait karakteristik daun, batang, bunga, buah, dan manfaat tumbuhan itu baik secara ekonomis maupun herbal.

"Pengunjung bisa melihat semua informasi itu dengan menscan barcode di papan nama setiap tanaman yang sudah ber-KTP. Karena barcode itu masuk ke website Kebun Raya Bogor," ujar Junaedi, Rabu (6/10/2021).

Tak hanya itu, manfaat KTP pohon di Kebun Raya Bogor juga untuk melindungi tanaman asli Indonesia dari klaim pihak asing. Sebab, identitas tanaman yang sudah diteliti sebelumnya oleh para peneliti dari LIPI itu telah tercatat di perlindungan varietas tanaman.

"Misal tanaman begonia hasil penelitian dikomersialisasikan, lalu ada orang asing membelinya dan diekstrak bijinya atau daunnya jadi obat, itu identitasnya sudah ketahuan dari Indonesia. Mereka tidak bisa mengklaim itu temuannya," terangnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Sudah 5 Ribu Tanaman Punya KTP

Sampai saat ini, lanjut Junaedi, tercatat 5.000 tanaman yang ada di Kebun Raya Bogor telah diberikan KTP. Menurutnya pemberian KTP pohon masih terus berlangsung hingga sekarang ini.

"Kami masih berjalan karena tim peneliti juga masih melakukan eksplorasi sehingga koleksi tumbuhan akan terus bertambah," ujarnya.

Junaedi menargetkan total sebanyak 8.000 ribu pohon yang sudah diberikan KTP hingga akhir tahun 2021 ini.

"Kita sudah mulai (KTP) dari Agustus 2020 sampai 2022. Targetnya sih selama 2 tahun sebanyak 15 ribu pohon," pungkas Junaedi.