Liputan6.com, Jakarta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) terus mendukung percepatan pemulihan ekonomi karena dampak Pandemi Covid-19. Salah satunya melakukan sinergisitas dengan Pemerintah Banyuwangi untuk mendorong para pelaku UMKM Go digital. BSSN dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggelar talkshow daring Bersama #siberminBaPer bertajuk “Kita dan UMKM Go Digital” menghadirkan Kepala BSSN, Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian sebagai keynote speaker, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar, Pelaku usaha Go Digital Annisa Febby, serta Direktur Keamanan Siber dan Sandi Keuangan, Perdagangan dan Pariwisata BSSN, Edit Prima.
Dalam paparannya, Hinsa mengatakan Dalam aktivitas siber terdapat aspek kesejahteraan masyarakat. Pada Tahun 2020 transaksi ekonomi digital di Indonesia mencapai USSD 44 Miliar. Angka yang sangat besar dan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat di Indonesia. Maka, pemerintah melihat peluang yang sangat besar pada transaksi ekonomi digital. Namun, seiring dengan besarnya potensi ekonomi digital yang ada, ancaman kejahatan siber juga akan meningkat.
Baca Juga
Maksimalkan CSIRT
Advertisement
Hinsa mengungkapkan Revolusi Industri 4.0 menuntut pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk memahami dan menguasai digitalisasi demi menunjang bisnis UMKM.
“Namun sebaliknya, di ruang siber juga terdapat ancaman dan serangan yang dapat merugikan dan membahayakan hidup dan kehidupan manusia. Faktor penyebab ancaman siber antara lain tindak kejahatan dan human error,” tukas Hinsa, Kamis (7/10)
Ancaman siber dapat bersifat teknis dan bersifat sosial. Dan perlu disadari bahwa semakin tinggi tingkat pemanfaatan Teknologi Informasi Komunikasi akan berbanding lurus dengan risiko dan ancaman keamanannya. Risiko dan ancaman keamanan ini juga tak luput bagi UMKM yang telah memanfaatkan media siber seperti media sosial, website, dan platform marketplace dalam menjalankan usahanya.
Hinsa menambahkan, menghadapi serangan di ruang siber, tentu negara harus hadir. Bapak Presiden Joko Widodo, ungkap Hinsa telah mengamanatkan BSSN bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas Pemerintahan di bidang keamanan siber dan sandi, maka BSSN terus berbenah dalam berbagai bidang, antara lain di bidang peningkatan Sumber Daya Manusia, Tata kelola, dan Teknologi Keamanan Siber.
Untuk meminimalisasi serangan siber tersebut, BSSN akan memaksimalkan Tim Computer Security Incident Response Team (CSIRT) atau Tim Tanggap Insiden Keamanan Siber. CSIRT merupakan salah satu program prioritas nasional (major project) yang dituangkan dalam Perpres No. 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024.
CSIRT merupakan organisasi atau tim yang bertanggung jawab untuk menerima, meninjau, dan menanggapi laporan dan aktivitas insiden keamanan siber. CSIRT terdiri atas CSIRT Nasional atau Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional (Pusopskamsinas), CSIRT Sektoral pada pemerintahan, Infrastruktur Informasi Vital Nasional dan Privat, serta CSIRT Organisasi.
Selain itu untuk mengembangkan sektor ekonomi digital khususnya kepada pelaku UMKM ini, BSSN menurut Hinsa telah melakukan berbagai upaya, diantaranya Pertama, Penyusunan kebijakan dan/atau pedoman sebagai rujukan regulasi dalam hal keamanan informasi dan pembentukan ekosistem untuk keamanan informasi khususnya ekonomi digital.
Kedua, publikasi kebijakan dan/atau pedoman sebagai panduan bagi pelaku UMKM misalnya Pedoman Penilaian Mandiri Keamanan Informasi (PAMAN KAMI), Pedoman Proteksi Serangan Distributed Denial of Service (DDoS), Pedoman Level Keamanan Sistem Elektronik, Panduan Keamanan Pembangunan Aplikasi Marketplace Melalui Pendekatan Risiko dan Rekomendasi Proteksi.
“Selanjutnya adalah Program Literasi Keamanan Informasi Bagi Pelaku Ekonomi Digital dan juga masyarakat,” tegas Hinsa.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar mengapresiasi BSSN yang telah mendukung para pelaku UMKM khususnya di Banyuwangi agar mampu Go Digital. Di Banyuwangi sendiri, terdapat program Bernama “UMKM Naik Kelas” yang berfokus pada peningkatan pemasaran dan penggunaan teknologi untuk dijadikan sebagai media pemasaran produk.
“Saat ini lebih kurang sudah ada lima ribu UMKM di Banyuwangi yang sudah Go Digital dan mengantongi izin berbasis OSS.” Ungkap Ipuk.
Ipuk menjelaskan, dengan dukungan BSSN dan pemerintah Banyuwangi diharapkan pelaku UMKM bisa menaikkan level pemasarannya yang berdampak pada peningkatan perekonomian di Banyuwangi terlebih dalam masa pandemi seperti saat ini.
“Kami Pemerintah Banyuwangi juga sangat konsen untuk meningkatkan level ekonomi masyarakat yang berada di aruw bawah,” tegas Ipuk.
(*)