Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi ingin Hutan Mangrove di Bali menjadi salah satu venue dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun 2022. Dia juga mengaku ingin memamerkan hutan mangrove yang ada di Kabupaten Badung kepada para pemimpin-pemimpin negara G20.
"Ini juga nanti mungkin akan menjadi salah satu venue yang akan kita perlihatkan kepada pemimpin-pemimpin G20 tahun depan," kata Jokowi usai meninjau Hutan Mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai Bali, Jumat (8/10/2021).
Baca Juga
Jokowi mengatakan hutan mangrove di Bali merupakan tempat percontohan rehabilitasi ekosistem hutan mangrove di Indonesia. Jokowi menekankan hutan pemerintah melakukan program rehabilitasi mangrove di Indonesia.
Advertisement
"Akan terus kita lakukan di kawasan-kawasan pesisir untuk memulihkan, untuk melestarikan kawasan hutan mangrove kita, dan juga untuk mengantisipasi dan memitigasi perubahan iklim dunia yang terus dan akan terjadi," jelasnya.
Jokowi menargetkan rehabilitasi atau penanaman 34.000 hektare lahan mangrove sepanjang 2021. Indonesia sendiri mempunyai 3,36 juta hektare hutan mangrove atau sekitar 20 persen dari total hutan mangrove yang ada di dunia.
Â
Siapkan 5 Agenda Prioritas
Sebelumnya, Indonesia akan menjadi tuan rumah acara Presidensi G20 pada tahun 2022. Nantinya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi akkan menerima tongkat estafet di Roma, Italia pada tanggal 30-31 Oktober mendatang.
Indonesia telah menyiapkan 5 pilar prioritas agenda yang akan diperjuangkan di KTT G20 yakni pertama peningkatan produktivitas untuk pemulihan atau promoting productivity, kedua yakni increasing resiliency and stability atau membangun ekonomi dunia yang tangguh pascapandemi, ketiga ensuring sustainabilty and inclusive growth atau menjamin pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.
"Lalu enabling environment and partnership, ini menciptakan lingkungan kondusif dan kemitraan dengan pemangku kepentingan serta forging a stronger collective global leadership ini adalah kepemimpinan kolektif global untuk memperkuat solidaritas," tutur Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers secara daring, Selasa 14 September 2021.
Beberapa rangkaian perhelatan KTTÂ G20Â yang telah dipersiapkan Indonesia antara lain 150 pertemuan dengan beberapa perhelatan sepanjang tahun dari tanggal 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022.
Pertemuan tersebut berbentuk kelompok kerja (working group) yang akan dihadiri oleh deputi, menteri hingga kepala negara dan pemerintahan.
"Jumlah delegasi pertemuan sekitar 500-5800 orang per-event sepanjang tahun dan sesuai dengan arahan Bapak Presiden pertemuan akan dilakukan secara hybrid dengan mempertimbangkan kondisi pengendalian Covid-19 dan juga dilakukan secara fisik sesuai dengan parameter-parameter yang ada," ujar Airlangga.
Advertisement