Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2022 dimanfaatkan untuk memamerkan keberhasilan Indonesia dalam mengendalikan pandemi Covid-19. Adapun Indonesia akan menjadi tuan rumah KTT G20 2022.
Hal ini disampaikan Jokowi usai meninjau lokasi KTT G20 2022 di Nusa Dua Bali, Jumat (8/10/2021). Dia tampak didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Gubernur Bali I Wayan Koster.
Baca Juga
"Kita juga harus dapat memanfaatkan KTT G20 ini sebagai showcase mengenai kemampuan negara kita Indonesia dalam mengendalikan pandemi Covid-19, baik dari sisi kesehatan maupun dari sisi ekonomi," jelas Jokowi sebagaimana ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat.
Advertisement
Seain itu, kata dia, Indonesia harus memanfaatkan ajang KTT G20 untuk menampilkan kemajuan yang telah dicapai. Misalnya, kekayaan budaya Indonesia yang majemuk dan sangat beragam.
"Sekaligus kita ingin menunjukkan leadership Indonesia dalam Presidensi G20 nanti ya," katanya.
Menurut dia, pemerintah ingin memberikan pelayanan dan penampilan terbaik kepada para pemimpin negara serta delegasi yang hadir di G20 2022. Jokowi meyakini Bali akan mampu menggelar event internasional.
"Saya yakin Bali memiliki reputasi, memiliki pengalaman dalam penyelenggaraan event-event internasional," ujar Jokowi.
Untuk itu, dia mengajak semua pihak untuk ikut mengendalikan pandemi Covid-19 agar pelaksanaan KTT G20 di Indonesia dapat berjalan dengan lancar. Jokowi juga mengapresiasi capaian vaksinasi Covid-19 di Provinsi Bali.
"Saya tadi pagi mendapat laporan bahwa 98 persen masyarakat Bali sudah menerima vaksin dosis pertama dan 79 persen sudah menerima dosis yang kedua. Ini adalah modal kita mempersiapkan G20 ke depan," tutur Jokowi.
Â
Gelar 150 Pertemuan
Beberapa rangkaian perhelatan KTT G20 yang telah dipersiapkan Indonesia antara lain 150 pertemuan dengan beberapa perhelatan sepanjang tahun dari tanggal 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022.
Pertemuan tersebut berbentuk kelompok kerja (working group) yang akan dihadiri oleh deputi, menteri hingga kepala negara dan pemerintahan.
"Jumlah delegasi pertemuan sekitar 500-5800 orang per-event sepanjang tahun dan sesuai dengan arahan Bapak Presiden pertemuan akan dilakukan secara hybrid dengan mempertimbangkan kondisi pengendalian Covid-19 dan juga dilakukan secara fisik sesuai dengan parameter-parameter yang ada," ucap Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers secara daring, Selasa 14 September 2021.
Advertisement