Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera tetap mendukung Pemilu 2024 dilaksanakan pada Februari 2024 agar jaraknya tidak terlalu mepet dengan pelaksanaan Pilkada Serentak pada November 2024. Opsi tersebut seperti usulan awal Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dia pun mengingatkan peristiwa duka yang menyertai pelaksanaan Pemilu 2019 lalu. Saat itu lebih dari 800 petugas Pemilu meninggal dunia.
Baca Juga
"Kami tetap usul fokus ke Februari 2024 untuk Pemilu dan November 2024 untuk Pilkada sebagaimana usulan awal KPU," ucap Mardani saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (9/10/2021).
Advertisement
Dia tidak sepakat dengan usulan pemerintah yang meminta Pemilu digelar pada 15 Mei 2024 karena jaraknya yang terlalu mepet dengan Pilkada 2024. Apalagi ini merupakan pilkada serentak pertama yang diikuti seluruh daerah di Indonesia, yakni 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota.
KPU lantas mengeluarkan opsi Pilkada Serentak diundur ke Februari 2025 jika usulan pemerintah tentang pelaksanaan Pemilu 2024 disetujui. Hanya saja harus lebih dulu merevisi UU Pilkada.
Pemilu Bukan Pekerjaan Ringan
Mardani menilai opsi yang ditawarkan KPU itu cukup masuk akal karena penyelenggaraan pemilu bukan pekerjaan yang ringan. Menurutnya kedua hajatan tersebut merupakan kerja raksasa.
"Karena Pemilu serentak berat di mana Pileg dan Pilpres dilakukan bersamaan pada hari yang sama, kampanye yang sama dan proses perhitungan yang sama," katanya.
Karena itu, dia pun mengingatkan agar peristiwa duka pada Pemilu 2019 tidak terulang.
"Semua mesti ingat kejadian 2019 di mana ada lebih dari 800-an petugas Pemilu meninggal. Tidak boleh demokrasi melahirkan duka," pungkasnya.
Advertisement