Top 3 News: Melihat Akrabnya Jokowi dengan Cucu Perempuan Pertama, Sedah Mirah

Masyarakat pasti sudah sering melihat keakraban Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan cucu pertamanya, Jan Ethes Srinarendra. Pasalnya, Jokowi beberapa kali memamerkan kebersamaannya dengan anak dari Gibran Rakabuming Raka dan Selvi Ananda itu.

Bukan hanya di media sosial, dia juga pernah mengajak dan menemani Jan Ethes ke mal atau pusat perbelanjaan untuk pergi ke arena bermain anak-anak. Beberapa waktu lalu, Jokowi pun membagikan kebersamaannya bermain sepeda bersama Jan Ethes di Istana Kepresidenan Yogyakarta.

Namun, kali ini, Jokowi mengunggah keakrabannya dengan sang cucu perempuan pertama, Sedah Mirah Nasution yang berusia tiga tahun. Sedah adalah anak pertama Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution.

Melalui sebuah video yang diunggah di akun Instagram @jokowi, Sabtu 9 Oktober 2021, mantan Gubernur DKI Jakarta itu tampak sedang bersepeda bersama Sedah Mirah di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat. Jokowi memakai kaos dan celana putih, sedangkan Sedah mengenakan kaos merah muda.

Selengkapnya...

Viralnya surat terbuka yang ditulis Brigjen TNI Junior Tumilaar (JT) kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berlanjut ke pemeriksaan di Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Puspom AD). Puspom AD pun menyatakan Junior bersalah.

"Menindaklanjuti hasil klarifikasi terhadap Brigjen TNI JT di Markas Puspom AD, Jakarta, pada tanggal 22, 23 dan 24 September 2021 serta hasil pemeriksaan para saksi yang terkait dengan pernyataan Brigjen TNI JT, maka telah didapatkan adanya fakta-fakta dan perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Brigjen TNI JT," ujar Komandan Pusat Polisi Militer AD, Letjen TNI Chandra W Sukotjo dalam keterangannya, Sabtu 9 Oktober 2021.

Cahandra menyebut, perbuatan melawan hukum yang dilakukan Brigjen TNI Junior Tumilaar yakni pelanggaran Hukum Disiplin Militer dan pelanggaran Hukum Pidana Militer sesuai Pasal 126 KUHPM dan Pasal 103 ayat (1) KUHPM.

Selengkapnya...

Artikel ini merupakan penerbitan ulang liputan pemerkosaan anak di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, usai situs Project Multatuli mengalami serangan siber diduga karena menerbitkan laporan tersebut.

Penerbitan ulang ini sebagai bentuk solidaritas media yang mengalami kekerasan digital. Dan terpenting lagi, nasib laporan pemerkosaan tiga orang anak di bawah umur tersebut dapat diketahui secara luas.

Eko Rusdianto, Project Multatuli 6 October 2021

PERINGATAN: Artikel ini mengandung konten eksplisit yang dapat memicu tekanan emosional dan mental bagi pembaca. Kami menyarankan anda tidak meneruskan membacanya. Kami lebih menyarankan artikel ini dibaca oleh polisi Indonesia.  Artikel aslinya bisa dibaca di situs Project Multatuli.

Selengkapnya...