Liputan6.com, Kediri Bagi masyarakat Kota Kediri dan sekitarnya pasti gak asing dengan Rini Pijat, bukan? Wanita 61 tahun sempat fenomenal karena dulu selalu mencuri perhatian pengguna jalan saat ia "nongkrong" di simpang 4 Jalan Dhoho. Dengan rambut berwarna cerah dan berpakaian nyentrik, ia berjoget sambil membawa papan promosi jasa pijatnya. Dengan gaya "khas"nya tersebut, ia pun harus dievakuasi Pemkot Kediri untuk mendapat pendampingan khusus.
Selang 2 tahun berjalan, kini Rini Pijat telah berubah dapat menjalani aktivitas secara mandiri. Bahkan, kini ia lebih menggeluti profesi jasa pijat untuk ibu dan anak-anak. Dengan tarif tetap sukarela, ia kini mempromosikan melalui selebaran kertas yang ia titipkan pada Dyana, Pendamping ODGJ Kecamatan Kota.
"Alhamdulillah saya sekarang sudah sehat, sudah bisa mandiri. Buka pijat capek dan kerokan untuk ibu-ibu dan anak-anak. Biasanya orang-orang manggil (pijet) ke rumah. Tarifnya sukarela," ujar Rini saat ditemui di Posyandu Jiwa.Â
Sebelumnya, Rini telah mendapat pendampingan dari Pemkot Kediri melalui Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan. Mulai dari pengobatan di RS Lawang, pendampingan psikososial, hingga fasilitasi pengembangan Keterampilan.
Pemkot Buka Kembali Layanan Posyandu Jiwa
Kemajuan yang dialami Rini pun mendapat apresiasi dari Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar. Mas Abu menyampaikan, adanya Posyandu Jiwa di Kota Kediri ini diharapkan dapat menjadi ruang kesempatan para penyandang ODGJ dapat beraktivitas seperti sedia kala.
"Saat ini sudah ada 6 Posyandu Jiwa di Kota Kediri yang telah membuka layanan. Selain itu, dukungan dari keluarga dan masyarakat sekitar sangat dibutuhkan agar mereka dapat bersosialisasi dan beraktivitas mandiri seperti sebelumnya. Dengan semangat Hari Kesehatan Jiwa ini, kami mengingatkan pada seluruh masyarakat Kota Kediri, bahwa teman-teman kita ini layak mendapat kesempatan yang sama," ujar Mas Abu.
Advertisement
Spirit Hari Kesehatan Jiwa
Lalu bertepatan dengan Hari Kesehatan Jiwa, Pemerintah Kota Kediri kembali membuka layanan Posyandu Jiwa. Salah satunya diadakan oleh Puskesmas Wilayah Balowerti pada Sabtu (09/10) di Balai Kelurahan Lama Dandangan. Terdapat 15 peserta dari 5 kelurahan yang hadir, salah satunya Dyah Sulistio Rini atau biasa dikenal Rini Pijet.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Wilayah Balowerti dr. Henry Mulyono menyampaikan kegiatan Posyandu Jiwa di wilayahnya ini secara reguler diadakan selama 3 bulan sekali.Â
"Untuk sementara waktu kami adakan 3 bulan sekali, mengingat kami perlu treatment tambahan berupa penjemputan pasien dari rumah. Selain itu kegiatan ini juga melibatkan dosen dari Stikes Dharma Husada untuk konseling," ujar dr Henry.
Setelah registrasi, pasien akan diperiksa kesehatannya lalu mereka akan diajak bercerita tentang apa yang saat ini dirasakan.
Usai mengikuti Posyandu, para pasien mendapatkan paket bantuan berupa bahan pokok, minuman bervitamin, susu, serta lauk pauk dari program Si Jamal yang merupakan gabungan beberapa lembaga amal yang bekerja sama dengan Pemkot Kediri.
Â
(*)