Liputan6.com, Jakarta Tingkat mobilitas masyarakat di Jakarta semakin meningkat, terlihat dari beberapa ruas jalan yang sudah mulai macet ketika diterapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 dengan beberapa pelonggaran yang ada.
Melihat kondisi tersebut, Polda Metro Jaya tengah mewacanakan untuk menambahkan skema ganjil genap di beberapa ruas jalan guna menekan dan mengendalikan laju mobilitas masyarakat.
Baca Juga
"Itu masih baru wacana, baru direncanakan. Dengan situasi pelonggaran saat ini kan berkorelasi dengan meningkatnya mobilitas. Kalau mobilitas meningkat kan, mau tidak mau kita tambahkan ruas gage untuk kendalikan ruas jalan ini," kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono, saat dihubungi merdeka.com, Selasa (12/10/2021).
Advertisement
Pasalnya, Argo mengatakan berdasarkan pengamatan sementara didapat jika ruas jalan yang menerapkan gage yakni, Jalan Sudirman, Jalan MH Thamrin, dan Jalan HR Rasuna Said masih terpantau landai. Sedangkan untuk ruas jalan lain rata-rata telah mengalami peningkatan kendaraan.
"Kan sekarang ada tiga, ya mungkin kita lihat nanti kita harus berhitung dulu indeks mobilitas yang diperlukan gage itu dimana saja," kata Argo.
Namun demikian, Argo belum bisa menyebutkan berapa dan ruas jalan mana saja yang bakal jadi sasaran pelaksanaan gage, karena masih menunggu saran dari beberapa pihak dan tingkat indeks kepadatan kendaraan.
"Kita juga nanti akan meminta saran juga kepada Dinas Perhubungan (Dishub DKI) apakah perlu nambah dua atau tiga. Tergantung dari indeks kemacetannya, jadi bukan hanya karena visual tetapi karena memang lokasi disitu padat," katanya.
Â
Belum Berlakukan Tilang
Walaupun wacana penambahan ruas gage masih dalam perencanaan, ungkap Argo, terkait penindakan sanksi tilang kepada para pengemudi yang melanggar sampai saat ini masih belum diberlakukan.
"Jadi untuk itu kita masih mengutamankan teguran lah, tapi beberapa kesempatan kita lakukan penindakan (tilang) semisal malam minggu, saat crowd free night orang masih wara-wiri, konvoi atau aksi-aksi balap liar itu kan tidak mungkin ditegur kan. Tapi kalau yang hari-hari kerja itu kita bisa edukasi dan imbau," tuturnya.
Â
Reporter: Bachtiarudin Alam/Merdeka.com
Advertisement