Sukses

Risma Marah-Marah di Lombok Timur, Ada Apa?

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma kembali marah-marah. Pada sebuah video yang beredar, mantan Wali Kota Surabaya itu tengah beradu argumen dengan seorang warga.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma kembali marah-marah. Pada sebuah video yang beredar, mantan Wali Kota Surabaya itu tengah beradu argumen dengan seorang warga.

Peristiwa itu terjadi di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (13/10/2021).

Kemarahan Risma dipicu oleh warga yang mengaku anggota LSM yang memberi perlindungan konsumen hendak melapor soal bansos. Namun, bukanya disampaikan secara baik, warga itu justru menyampaikannya dengan nada tinggi.

Pada saat yang bersamaan warga lain pun kemudian menimpali. Padahal kata internal Kemensos, pihak yang bersangkutan bisa menyampaikannya dengan tenang disertai data.

Risma mengaku bakal siap menindaklanjuti laporan tersebut jika disertai data yang jelas. Belum diketahui secara pasti data bansos apa yang dipersengketakan.

Humas Kemensos sendiri belum memberi tanggapan terkait hal ini ketika diminta konfirmasi Liputan6.com sejak Rabu malam.

 

2 dari 2 halaman

Kunjungan ke NTB

Risma melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Sumbawa, dan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (13/10/2021). Maksud kunjungannya demi memperkuat pemberdayaan kelompok marjinal dan menyalurkan bantuan.

Dalam rangkaian kunjungan hari ini, Risma juga menyalurkan bantuan untuk penyandang disabilitas, anak yatim, dan yatim piatu, serta untuk lansia. Jenis bantuan di antaranya bantuan aksesibilitas, bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI), bantuan nutrisi dan vitamin, dan bantuan kewirausahaan. 

Bantuan mencakup 385 orang dengan nilai total lebih dari Rp700 juta. "Dengan bantuan ini diharapkan membantu kelompok marjinal mencapai kemandirian ekonomi dan pada gilirannya mempercepat penanganan kemiskinan di sebagian wilayah NTB," kata Risma dalam keterangannya.

Secara lebih rinci, di Lombok Timur bantuan diserahkan kepada 229 penerima manfaat dengan nilai Rp 493.150.000. Khusus untuk peserta PKH Graduasi sebanyak 5 orang, masing-masing diberikan bantuan Rp 2.500.000. 

Bantuan diberikan dalam bentuk paket sembako, mesin penggiling tepung dan kopi, alat pengukus tempe, 150 kg bahan baku tempe dan kulkas.

Bantuan di Kota Mataram secara simbolis akan diberikan Mensos kepada 153 penerima manfaat di Balai Paramitha dengan nilai Rp242.479.000. Di tempat ini, Mensos sekaligus akan meresmikan Sentra Kreasi Atensi (SKA).

"SKA merupakan salah satu pilar penting dalam strategi penanganan kemiskinan yang dilaksanakan Kemensos, selain melalui instrumen  bansos," ujar Risma.

Melalui SKA, Kemensos memperkuat kemampuan vokasional dan kewirausahaan sosial kelompok termiskin/termarjinal/ terlantar (extreme poverty). 

Di sini, mereka juga dihubungkan dengan jejaring ekonomi agar hasil karya mereka mendapatkan pembeli potensial. SKA menyiapkan lapangan pekerjaan, meningkatkan kemandirian sosial ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan sosial. SKA juga menyajikan tempat perbelanjaan dan rekreasi dalam suatu kawasan. 

Selain penyaluran bantuan, Risma juga memimpikan kegiatan evaluasi mekanisme penyaluran bansos dan pemadanan data Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Kartu Sembako.