Sukses

5 Hal soal Kondisi Terkini Mahasiswa Usai Dibanting Polisi di HUT Kota Tangerang

MFA, mahasiswa yang dibanting oleh polisi saat aksi unjuk rasa peringatan HUT Kabupaten Tangerang ke-389 mengaku sempat mengalami muntah-muntah, Jumat (15/10/2021) pagi.

Liputan6.com, Jakarta Apa kabar mahasiswa MFA (20) yang dibanting polisi saat menyuarakan aspirasi di Kantor Bupati Tangerang? Pada sebuah rekaman, MFA mengaku masih merasakan sakit di sekujur tubuh dan sempat mengalami muntah-muntah, Jumat (15/10/2021) pagi.

Selain itu, ada kabar kondisinya memburuk sehingga dilarikan ke rumah sakit.

Kapolresta Tangerang Kombes Wahyu Sri Bintoro membantah terkait kondisi MFA yang dikatakan kini memburuk pascadibanting Brigadir NP.

"Siang kuliah dan ujian di UIN Serang, kok (diberitakan) kondisinya memburuk," kata Wahyu, Jumat.

Seperti diketahui tindak kekerasan yang dilakukan Brigadir NP, sebelumnya sempat viral di media sosial. Dalam video beredar, dia memisahkan MFA dari kerumunan pendemo yang hendak memaksa masuk ke kantor bupati Tangerang.

Aksi berikutnya, pundak MFA dipeluk dari belakang kemudian dibanting. Terlihat tubuh mahasiswa tersebut kejang-kejang saat tubuhnya dihempaskan ke jalan. 

Berikut kabar terbaru mahasiswa MFA yang saat ini tengah menjalani perawatan di rumah sakit dihimpun Liputan6.com:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Alami Muntah dan Sesak Nafas

MFA, mahasiswa yang dibanting oleh polisi saat aksi unjuk rasa peringatan HUT Kabupaten Tangerang ke-389 mengaku saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit. Dia mengaku kondisi masih merasakan sakit di bagian tubuhnya. 

"Pundak leher kayak enggak bisa digerakin, sama kepala agak kliyengan. Sama tadi pagi sedikit muntah-muntah sama engap (sesak nafas)," aku MFA dalam rekaman tersebut.

3 dari 7 halaman

2. Persiapan untuk General Check Up

Kondisi MFA yang terbaring di rumah sakit dibenarkan oleh Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar. Dia bersama Kapolresta Tangerang, Kombes Wahyu Sri Bintoro yang membawa korban ke Ciputra Hospital, untuk persiapan medical ceck up menyeluruh.

"Dia harus rawat inap untuk persiapan general check up. Nanti akan jalani pemeriksaan, salah satunya ada cek darah juga. Ini untuk memastikan kondisinya," katanya, Jumat (15/10/2021).

4 dari 7 halaman

3. Miliki Penyakit Penyerta

Sebelum dilakukan pemeriksaan di Ciputra Hospital, MFA juga dilakukan cek kesehatan dan kondisinya di Rumah Sakit Harapan Mulya, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

Dijelaskan, Komite Medik Rumah Sakit Harapan Mulya, dr Effie Koesnandar, berdasarkan hasil pemeriksaan, nyeri atau pusing yang dialami MFA juga bisa disebabkan oleh komorbid atau penyakit penyerta yang dialaminya.

"Jadi ternyata MFA ini ada komorbidnya, dan sedang menjalani pengobatan juga. Dan gejala yang dirasanya kini sama dengan gejala komorbidnya. Tapi, untuk memastikan lebih jelas, kita minta untuk general check up," jelasnya.

5 dari 7 halaman

4. Ada Luka Memar di Leher dan Pundak

Pascakekerasan yang dialaminya oleh Brigadir NP, pada bagian tubuh MFA terdapat memar di bagian leher dan pundak.

"Ada memar di lehernya, pundak juga, dan untuk memastikan secara detail, harus general check up," kata Komite Medik Rumah Sakit Harapan Mulya, dr Effie Koesnandar.

6 dari 7 halaman

5. Hoaks

Polisi membantah kondisi MFA (20), mahasiswa yang dibanting Brigadir NP saat unjuk rasa di Pemkab Tangerang, memburuk. Tapi dia membenarkan, MFA berada di rumah sakit.

"Ingatkan dan sampaikan, jangan terpancing berita hoax. Kita bawa yang bersangkutan untuk medical check up," tutur Kapolresta Tangerang Kombes Wahyu Sri Bintoro, Jumat (15/10/2021).

7 dari 7 halaman

6. Masih Kuliah Sehari Pascadibanting

Kombes Wahyu Sri Bintoro juga menambahkan, sehari setelah kejadian kekerasan tersebut, mahasiswa MFA masih pergi ke kampusnya di Serang Banten untuk kuliah.

"Siang kuliah dan ujian di UIN Serang, kok (diberitakan) kondisinya memburuk," kata Wahyu. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.