Sukses

Banyak Makan Korban, Warganet Serukan #JokowiBerantasPinjolIlegal

Tagar #JokowiBerantasPinjolIlegal dan keyword Bantai Pinjaman Online Ilegal sendiri sempat menjadi trending topik di Twitter.

Liputan6.com, Jakarta - Banyaknya korban pinjaman online alias pinjol ilegal membuat banyak masyarakat resah dan akhirnya menyerukan tagar #JokowiBerantasPinjolIlegal lewat sosial media. Netizen meminta Presiden terus mengambil langkah tegas dalam menindak para pelaku.

Tagar #JokowiBerantasPinjolIlegal dan keyword Bantai Pinjaman Online Ilegal sendiri sempat menjadi trending topik di Twitter. Seperti yang diangkat oleh berbagai pengguna akun platform tersebut, salah satunya dengan nama Habieb Selow.

"Presiden @jokowi lewat Menteri @PlateJohnny dan @kemkominfo agar tertibkan Pinjol Aparat pun mulai bergerak Bantai Pinjaman Online Ilegal," tulis Habieb Selow dalam akun twitter @WagimanDeep212_, Jumat (15/10/2021).

Warganet lain atas nama Nina Tulalit turut menyoroti peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam rangka mencegah maraknya pinjol ilegal. Terlebih Presiden Jokowi sudah mengingatkan agar lembaga tersebut memperkuat literasi dan inklusi keuangan digital, terutama untuk masyarakat kelas bawah.

"Peran OJK diharapkan lebih ketat dan optimal untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang sudah pada jalur yang tepat," tulis akun twitter @vita_AVP.

Akun lain atas nama Ary Prasetyo meminta OJK dan polisi dapat bertindak cepat untuk memberantas dan menangkap para pelaku pinjol ilegal. Jangan sampai terlambat sehingga menyebabkan semakin banyak korban.

"Hallo @ojkindonesia @DivHumas_Polri Masa iya tunggu jatuh korban jiwa dan Presiden@jokowi Teriak2 baru kalian bertindak? @jokowi Soroti Pinjol Ilegal meminta pihak terkait mitigasi risiko yg baik,” tulis akun @Aryprasetyo85.

 

 

 

2 dari 2 halaman

Dengar Keluhan Masyarakat

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyatakan gelombang digitalisasi yang terjadi beberapa tahun belakangan telah semakin dipercepat oleh pandemi Covid-19. Dia meminta, semua pihak untuk siap menyikapi kondisi tersebut dengan cepat dan tepat.

"Kita lihat bank berbasis digital bermunculan, juga asuransi berbasis digital bermunculan dan berbagai macam e-payment, itu harus didukung," kata Jokowi saat memberikan keynote speech dalam acara OJK Virtual Innovation Day, Senin (11/10/2021).

Jokowi menambahkan, penyelenggara fintech saat ini terus bermunculan termasuk fintech syariah.

Dia meyakini, inovasi financial technology dan fenomena sharing ekonomi akan semakin marak ke depannya.

"Ini semakin marak, mulai dari peer to peer hingga business to business," jelas Jokowi.

Kendati menunjukkan tren positif, Jokowi mengaku, kerap mendengar keluhan masyarakat soal tindak pidana keuangan hingga pinjaman online atau pinjol dengan bunga yang mencekik.

"Saya mendengar masyarakat bawah tertipu oleh bunga tinggi oleh pinjaman online yang ditekan dengan berbagai cara untuk mengembalikan pinjamannya, ini harus dikawal sebab agar perokonomian tumbuh sehat," harap Jokowi.

Jokowi meyakini, jika ancaman ekonomi tersebut dapat diatasi, maka Indonesia bukan tidak mungkin menjadi raksasa dunia yang besaing dengan China dan India.

"Indonesia punya potensi besar menjadi raksasa digital. Setelah China dan India dan bisa membawa kita menjadi ekonomi terbesar dunia ke-7 di 2030," Jokowi menandasi.