Liputan6.com, Jakarta Anggota Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Nasrullah menolak rencana penamaan Jalan Mustafa Kemal Ataturk di wilayah Jakarta. Menurut dia, Mustafa Kemal Ataturk mempunyai sejarah kelam dengan umat Islam.Â
"Kami sangat tidak setuju karena nama tersebut sangat resisten terutama kepada umat Islam. Kebijakan Attartuk yang tidak mendukung dan bahkan melarang kegiatan Islam di Turki," kata Nasrullah dalam keterangan tertulis, Selasa (19/10/2021).Â
Baca Juga
Selain itu, dia menyatakan Mustafa Kemal Ataturk sangat mencoreng hati nurani umat Islam dan negeri lainnya. Nasrullah menyarankan agar pemerintah dapat mengganti nama Ataturk dengan tokoh Turki lainnya.Â
Advertisement
"Sebagai bentuk kerjasama antara Indonesia dan Turki dan untuk pengabadian nama tokoh besar Turki adalah Sultan Hamid dan Sultan Al Fatih. Tokoh ini tokoh besar yang diabadikan kebesaran Turki Usmani," jelas dia.Â
Sementara itu, penolakan juga disampaikan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas. Anwar menilai, Mustafa Kemal Ataturk merupakan tokoh yang kontroversial. Sebab semasa pemerintahannya banyak hal yang bertentangan dengan ajaran Islam.Â
"Jadi Mustafa Kemal Ataturk ini adalah seorang tokoh yang kalau dilihat dari fatwa MUI adalah orang yang pemikirannya sesat dan menyesatkan," kata Anwar dalam keterangan tertulis, Senin (17/10/2021).Â
Anwar juga menilai pergantian nama tersebut akan melukai hati umat Islam. Indonesia merupakan negara yang berketuhanan seperti halnya Pancasila sebagai dasar negara.Â
"Oleh karena itu kalau pemerintah tetap akan mengabadikan namanya menjadi salah satu nama jalan di ibu kota Jakarta hal itu jelas merupakan sebuah tindakan yang tidak baik dan tidak arif serta jelas-jelas akan menyakiti dan mengundang keresahan di kalangan umat Islam yang itu jelas tidak kita harapkan," jelas dia.
Â
Â
Bentuk Kerjasama Antar Negara
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan pemberian nama jalan dengan tokoh Turki merupakan bentuk kerjasama kedua negara.
Rencananya salah satu jalan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat akan diganti dengan nama tokoh Turki, Mustafa Kemal Ataturk.
"Penamaan jalan itu kan bagian kerja sama antar negara antara pemerintah jadi itu kerjasama antara Indonesia dan pemerintah Turki. Kita juga saling membantu, saling menghormati," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (18/10/2021).
Dia menyatakan kantor KBRI di Turki telah diganti dengan nama Presiden Soekarno. Kata dia, penamaan jalan dengan tokoh Turki telah diusulkan.
"Kebetulan nama yang diusulkan dari mereka ya Ataturk. Ya kita saling menghormati menghargai antar negara," jelas Riza.
Lanjut dia, semua pihak harus saling menghormati, menghargai, dan memperhatikan pertimbangan terkait nama yang diusulkan tersebut.
"Insyallah pemerintah akan mencarikan solusi yang terbaik supaya baik bagi semua termasuk hubungan kita degan pemerintah Turki menjadi lebih baik," kata Riza.
Advertisement