Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj menyatakan bahwa jabatan yang menyangkut agama, baik itu Menteri Agama maupun Majelis Ulama Indonesia (MUI) harus diduduki oleh orang Nahdlatul Ulama (NU) atau Nahdliyin.
Pasalnya jika tidak dipegang NU, menurut dia akan salah semua.
Baca Juga
"Masalah agama, persoalan agama di negara yang pegang harus NU. Tokoh Umat, Majelis Ulama harus NU, kalau enggak NU salah semua nanti, namanya syuhudan diniyan,"Â katanya dalam acara Pelantikan Pengurus Cabang NU Tegal, Minggu, 17 Oktober 2021.
Advertisement
"Pokoknya jabatan-jabatan agama yang berperan harus NU kalau gak salah semua,"Â
Said Aqil menerangkan mengapa jika jabatan agama dipegang orang-orang NU akan lurus dan benar. Menurutnya karena orang NU pasti mengikuti pendapat Imam Syafi'i.Â
"Kenapa kalau NU itu pasti selamat, benar agamanya? Karena kita taklid kepada Imam Syafi'i. Ora taklid ning Imam Samudra [tidak taklid ke Imam Samudra]," candanya.
Menurut Said Aqil, kendati Imam Ghazali begitu cerdas ia tetap saja taklid atau menurut dengan pendapat Imam Syafi'i. Termasuk pula Imam Bukhori, sebagai perawai hadis sahih paling tenar, ia merupakan murid Imam Syafi'i.Â
Â
Umat Islam Harus Berkualitas
Menurut Said, Imam Syafi'i merupakan ulama yang berjasa besar dalam Islam. Said Aqil mengatakan, imam yang dipegang pendapatnya oleh sebagai besar muslim Indonesia itu imam yang moderat dalam bersyariat.
Said Aqil juga mengatkan umat Islam harus berkualitas. Kualitas pada tubuh umat Islam menurutnya adalah nomor satu.
"Supaya apa? agar kalian semua berleran di tengah-tengah masyarakat. Peran apa itu?" katanya.
Peran yang dimaksud Said Aqil adalah bukan hanya peran dalam agama, tetapi juga peran dalam politik, pendidikan, ekonomi, sosial dan peran kemanusiaan.
"Terakhir nah ini yang paling penting syuhudan siyasiyan [politik]. Peran DPR, Bupati paling belakang dewek sih tapi paling geger dewek [paling terakhir tapi paling riuh]" tandasnya.
Advertisement