Sukses

1.644 Anak di Bekasi Jadi Yatim Piatu Sepanjang Pandemi Covid-19

Pemerintah pusat maupun daerah akan memberikan bantuan sosial untuk membantu kelangsungan hidup anak-anak tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Dinas Sosial Kabupaten Bekasi menyebutkan sebanyak 1.644 anak menjadi yatim piatu sepanjang pandemi Covid-19. Dalam hal ini, pemerintah pusat maupun daerah akan memberikan bantuan sosial untuk membantu kelangsungan hidup anak-anak tersebut.

Bantuan dari pemerintah pusat akan diberikan melalui Kementerian Sosial kepada 527 anak yatim piatu. Masing-masing anak nantinya akan dibuatkan tabungan, dan akan menerima sebesar Rp 200 ribu setiap bulannya, hingga akhir tahun.

"Untuk pengalokasian dari Kemensos ini sudah divalidasi. Mudah-mudahan bisa segera terealisasi," kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bekasi, Endin Samsuddin, Kamis (21/10/2021).

Sedangkan bantuan dari pemerintah daerah akan diberikan kepada 500 orang anak yatim piatu yang didapat dari CSR Bank Jabar. Setiap anak yatim akan mendapat bantuan sebesar Rp 900 ribu, dengan penyaluran bantuan berjangka selama tiga bulan.

"Dari Pak Pj Bupati Bekasi dialokasikan sejumlah itu dengan mekanisme penyalurannya sama dengan Kemensos, per orang Rp 300 ribu selama tiga bulan, jadi total Rp 900 ribu," jelasnya.

Selain itu, kata dia, pemerintah daerah juga mendapatkan Corporate Social Responsibility (CSR) dari pihak swasta, berupa bantuan alat tulis sekolah untuk 330 orang anak yatim piatu.

"Sisanya untuk 200 anak yatim piatu, kami sedang lobi PT Cikarang Listrindo untuk CSR-nya," ujar Endin.

Ia menegaskan, pihaknya telah melengkapi tahap administrasi untuk penyaluran bantuan, serta melengkapi proposal ke Bappeda Kabupaten Bekasi. Ia pun berharap program ini bisa secepatnya terealisasi, minimal di akhir tahun.

"Itu semua sudah kami selesaikan. Tinggal buka rekening, tunggu informasi, tinggal ditransfer dari Bank Jabar. Mudah-mudahan bisa terealisasikan segera di Oktober, November, Desember ini," paparnya.

 

2 dari 2 halaman

Jadi Orangtua Angkat

Endin juga mengajak masyarakat yang sekiranya bersedia dan tergerak untuk menjadi orangtua angkat bagi para anak yatim tersebut.

"Kami juga membuka komunikasi dengan semua pihak, mudah-mudahan ada yang minat menjadi bapak angkat. Seperti di Setu, anggota TNI mengangkat tiga orang anak yatim piatu dan menyekolahkannya," tandasnya.