Sukses

Kemenkominfo Ingatkan Anak Muda Maluku-Papua Adanya Rekam Jejak Digital di Media Sosial

Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi mengadakan webinar berisikan pelatihan Literasi Digital sektor pendidikan.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi mengadakan webinar berisikan pelatihan Literasi Digital sektor pendidikan.

Tujuan pelatihan pada Kamis (9/3/2023) itu bertujuan untuk meningkatkan literasi di jenjang anak muda dan remaja timur Indonesia khususnya Maluku-Papua terhadap media digital (media sosial) yang dikenal dekat dengan keseharian masyarakat.

Kali ini, pelatihan mengusung tema 'Rekam Jejak Digital di Ranah Pendidikan' yang dilaksanakan secara daring dengan nonton bareng di aula sekolah peserta masing-masing.

Webinar tersebut diikuti oleh kurang lebih 500 Peserta yang terdiri dari siswa dan guru dari SMPN 85 Maluku Tengah, SMPN 37 Maluku Tengah, dan SMPN 3 Maluku Tengah.

Dalam Workshop Literasi Digital kali ini, Pegiat Literasi Nur Rahma Yenita memberikan materi pertama mengenai budaya digital.

"Tantangan dalam budaya digital, ada banyak sekali di antaranya wawasan kebangsaan yang mulai kabur, kesopanan dan kesantunan yang mulai menipis, budaya indonesia yang mulai menghilang seketika media digital menjadi panggung budaya asing," ujar Rahma yang disampaikan melalui keterangan tertulis, Kamis (9/3/2023).

Kemudian, Pegiat Literasi Tatty Aprilyana memaparkan materi mengenai keamanan digital.

"Peduli keamanan sama dengan perduli pada rekam jejak digital. Karena, apabila adanya rekam jejak digital yang kurang baik tentu menjadi penilaian yang perlu diperhitungkan. Sebelum adanya rekam jejak digital yang kurang baik, tentu baiknya kita citra diri yang positif, dengan memperhatikan mobile yang digunakan serta materi yang akan kita bagikan," tutur Tatty.

 

2 dari 3 halaman

Pentingnya Sosial Media

Kegiatan Literasi Digital ini juga diisi dengan paparan dari Digital Entrepreneur Shella Nadya.

"Saat ini, semua sudah ada medianya masing-masing. Tidak perlu keluar biaya mahal, untuk membuat konten pertama di sosial media. Media untuk berbisnis pun sangat luas dan banyak dimana-mana. Jadi berbisnis tanpa biaya besar bukan lagi mimpi atau khayalan," jelas Shella.

Acara ditutup dengan pengumuman pemenang gimmick dan pembagian hadiah berupa uang elektronik pada peserta yang beruntung.

Workshop Literasi Digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.

 

3 dari 3 halaman

Status Literasi Digital Indonesia

Sebelumnya, status literasi digital di Indonesia pada 2022 mengalami kenaikan menjadi 3,54 yang termasuk dalam kategori "sedang", yang menunjukkan masih banyak ruang untuk peningkatan.

Dalam merespons kondisi tersebut, Kemenkominfo melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aptika menyelenggarakan Program Literasi Digital Nasional dengan materi yang didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

Kegiatan workshop diawali dengan sambutan dari Menkominfo Bapak Johnny G Plate secara daring. Johnny menyampaikan, selain dari membangun infrastruktur digital, pusat-pusat data, dan telekomunikasi di seluruh Indonesia, Kemenkominfo juga secara langsung mengadakan sekolah vokasi untuk menghasilkan tenaga kerja yang bertalenta digital.

"Kemenkominfo menyiapkan program-program pelatihan digital pada tiga level, yaitu Digital Leadership Academy yang merupakan program sekolah vokasi dan pelatihan yang diikuti oleh 200-300 orang per tahun bekerjasama dengan 8 universitas ternama di dunia. Digital Talent Scholarship sebagai program beasiswa bagi anak muda yang ingin meningkatkan kemampuan dan bakat digital. Dan yang terakhir Workshop Literasi Digital yang dapat diikuti secara gratis bagi seluruh masyarakat di Indonesia," tutur Johnny.

Selanjutnya, Dirjen Aptika Samuel Abrijani Pangerapan menyampaikan tujuan diadakannya Workshop Literasi Digital.

"Workshop diadakan dengan empat pilar adalah sebagai kurikulum literasi media digital yang mampu menjadi bekal bagi masyarakat khususnya warga indonesia timur Papua dan Maluku," kata Samuel.