Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas buka suara soal pernyataannya yang mengatakan Kementerian Agama (Kemenag) hadiah untuk NU. Pernyataan tersebut sebelumnya disampaikan Yaqut dalam peringatan Hari Santri pada 22 Oktober 2021 melalui siaran daring.
Yaqut menegaskan, pernyataan itu disampaikan karena berada dalam forum internal keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU). Tujuannya, lebih untuk memotivasi para santri dan pesantren.
Advertisement
Baca Juga
"Itu saya sampaikan di forum internal. Intinya, sebatas memberi semangat kepada para santri dan pondok pesantren. Ibarat obrolan pasangan suami-istri, dunia ini milik kita berdua, yang lain cuma ngekos, karena itu disampaikan secara internal," kata Yaqut di Solo, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima, Senin (25/10/2021).
Dia menilai, membakar semangat itu wajar dan memberikan motivasi adalah hal yang wajar dalam sebuah forum internal. Yaqut mengaku, pernyataan itu diharapkan tidak sampai keluar ke publik demi menghindari perdebatan.
"Itu forum internal, konteksnya untuk menyemangati, lalu digoreng ke publik," sambung Yaqut.
Yaqut Cholil Qoumas memastikan, kementeriannya tidak diperuntukkan hanya untuk NU. Dia membuktikkan Kementerian Agama memberikan afirmasi kepada semua agama tidak hanya NU.
"Bahkan di Kemenag ada Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, itu kader Muhammadiyah. Ada juga Irjen Kemenag yang bukan dari NU," kata dia.
Yaqut menegaskan, karakter dasar dan jatidiri NU adalah terbuka dan inklusif. NU, sambung dia, siap hadir untuk memberikan dirinya bagi kepentingan dan maslahat yang lebih besar.
"Karena keterbukaan dan mengedepankan kemaslahatan itu sifat dasar NU," pungkas Yaqut.
Pernyataan Lengkap Menteri Agama Yaqut soal Sejarah Kemenag Hadiah Negara untuk NU
"Ini ada perdebatan yang berkembang menjadi sejarah asal usul Kementerian Agama, ada yang bilang salah satu staf, lho Kementerian Agama itu hadiah negara untuk umat Islam, karena waktu itu perdebatannya bergeser bahwa Kementerian Agama ini harus menjadi kementerian semua agama, melindungi semua umat beragama. Ada yang tidak setuju, kementerian ini harus kementerian agama Islam karena Kementerian Agama itu adalah hadiah negara untuk umat Islam.
Saya bantah, Bukan! Kementerian Agama itu hadiah negara untuk NU, bukan untuk umat Islam secara umum tapi spesifik untuk NU, jadi wajar kalau sekarang NU memanfaatkan banyak peluang yang ada di Kementerian Agama, memang hadiahnya untuk NU, kenapa begitu? Kementerian Agama itu muncul karena pencoretan 7 kata dalam piagam Jakartadan yang mengusulkan itu juru damai atas pencoretan itu oasisnya NU, kemudian lahir Kementerian Agama.
Jadi wajar sekarang kalau sekarang kita minta Dirjen Pesantren dan banyak mengafirmasi pesantren dan santri NU, saya kira wajar saja tidak ada yang salah.
Yang besar itu selalu cenderung melindungi uang lemah dan kecil, NU dimana-mana ingin melindungi yang kecil. Jadi kalau sekarang Kementerian Agama menjadi kementerian yang menjadi kementerian semua agama, itu bukan menghilangkan NU tapi justru menegaskan NU yang terkenal paling toleran dan moderat.
Saya kira tidak ada yang salah, ini background pikiran kami yang hampir seragam. Jadi mari manfaatkan untuk kebaikan dan mampu persiapkan masa depan santri kita memenangkan pertempuran di masa depan."
Advertisement