Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi diagendakan melakukan kunjungan bilateral ke Uni Emirat Arab (UEA) pada November 2021. Dia akan berkunjung ke Abu Dhabi dan Dubai usai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim di Glasgow, Skotlandia pada 1-2 November 2021.
"Dari Glasgow, Bapak Presiden akan meneruskan perjalanan ke Abu Dhabi dan Dubai. Dan ini adalah kunjungan bilateral pertama Presiden Republik Indonesia selama pandemi," jelas Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (25/10/2021).
Baca Juga
Menurut dia, Jokowi akan melakukan pertemuan dengan Putra Mahkota Mohammed bin Zayed (MBZ) di Abu Dhabi. Kemudian, pertemuan dengan Emir Dubai Mohammed bin Rashid (MBR) di Dubai.
Advertisement
"Bapak Presiden juga dijadwalkan akan melalakukan pertemuan dengan sejumlah pengusaha bisnis yang ada di UEA," ujar Retno.
Selain itu, Jokowi direncanakan mengunjungi paviliun Indonesia pada Dubai Expo. Retno menyampaikan kunjungan Jokowi ke Dubai dan Abu Dhabi akan membahas dan menegosiasikan berbagai kerja sama.
"Saat ini berbagai kerja sama baik pada level government to government (G2G) maupun business to business (B2B) masih terus dibahas dan dinegosiasikan untuk dapat dijadikan hasil dari kunjungan Presiden ke Dubai dan Abu Dhabi," tutur Retno.
Â
Hadiri Forum KTT G20
Sebelumnya, Jokowi diagendakan bertolak ke Roma Italia, untuk menghadiri KTT Group of Twenty (G20) yang digelar pada tanggal 30-31 Oktober 2021. KTT G20 dinilai sangat penting bagi Indonesia yang akan menerima keketuaan G20 dari Italia untuk setahun ke depan.
"Serah terima akan dilakukan di hari kedua KTT, yaitu di tanggal 31 Oktober, sementara keketuaan Indonesia atau presidensi Indonesia sendiri akan dimulai 1 Desember 2021," ucap Retno.
Jokowi akan menyampaikan beberapa pandangan dalam KTT G20 di Roma. Adapun topik yang dibahas Jokowi nantinya yakni, ekonomi dan kesehatan global, perubahan iklim dan lingkungan, serta pembangunan berkelanjutan.
Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga diundang secara khusus untuk menjadi pembicara pada side event.
Acara ini akan membahas upaya dan kebijakan untuk mendukung UMKM yang dimiliki oleh pebisnis perempuan.
Advertisement