Sukses

Bangkit dari Pandemi, MUI Minta Penyesuaian Kegiatan Tetap Taat Prokes

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Penanggulangan Bencana dan Kesehatan, KH M Sodikun menilai, strategi terbaik dalam segala situasi pandemi Covid-19 harus dipersiapkan.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Penanggulangan Bencana dan Kesehatan, KH M Sodikun menilai, strategi terbaik dalam segala situasi pandemi Covid-19 harus dipersiapkan. Menurut dia, tujuan utamanya adalah sehat dan selamat umat.

"Misalnya, jika suatu daerah dinyatakan aman dan bisa menekan penyebaran Covid-19, maka boleh melakukan ibadah berjamaah. Kalau dinilai aman, boleh-boleh saja," kata Sodikun saat mengisi webinar MUI-Direktorat Jenderal IKP Kominfo bertema Keseimbangan Pemulihan Ekonomi dan Penanganan Kesehatan di Tengah Pandemi, dalam melalui keterangan diterima, Rabu (27/10/2021).

Dia melanjutkan, pelonggaran dalam penyesuaian tetap harus mengantisipasi kembali terulangnya lonjakan kasus. Salah satu caranya, dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Maka kedisiplinan prokes adalah suatu keharusan, suatu keniscayaan," kata Sodikun.

Dalam kesempatan senada, Wakil Ketua Lembaga Kesehatan MUI Bayu Wahyudi mengingatkan, tetap patuh dengan segala aturan terkait pandemi Covid-19. Jika memang harus isolasi mandiri, maka lebih baik jalankannlah.

"Jadikan momentum taffakur dengan Allah," jelasnya.

2 dari 2 halaman

Kunci Hadapi Pandemi

Wakil Sekretaris Komisi Informasi dan Komunikasi MUI Nashih Nasrulloh mengatakan ketaatan protokol kesehatan dan mengikuti aturan pemerintah menjadi kuncinya menghadapi pandemi.

"Kuncinya bagaimana kita taat upaya untuk menjaga diri sendiri dengan ketaatan kita untuk menaati kebijakan telah ditetapkan oleh pemerintah," dia menandasi.

  • MUI adalah lembaga independen yang mewadahi para ulama, zuama, dan cendikiawan Islam untuk membimbing, membina, dan mengayomi umat Islam di

    MUI

  • Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China

    COVID-19