Sukses

Hujan Guyur Jakarta, Lalu Lintas di Sejumlah Jalan Macet

Hujan yang terus mengguyur Jakarta sejak Senin siang (1/11/2021) membuat sejumlah ruas jalan menjadi macet hingga malam ini.

Liputan6.com, Jakarta - Hujan yang terus mengguyur Jakarta dan sekitarnya sejak Senin siang (1/11/2021) membuat sejumlah ruas jalan menjadi macet hingga malam ini.

Mengutip akun Twitter Lewatmana.com @lewatmana,  tol dalam kota dari Semanggi menuju Cawang terpantau macet.

Berikut sejumlah laporan arus lalu lintas di Jakarta dan sekitarnya dihimpun Liputan6.com:

- Jalan Ir H Juanda dr Lebak Bulus menuju Ciputat macet, sebaliknya lancar

- Tol Pelabuhan dari Tanjung Priok menuju Pluit macet 

- Situasi lalin Jl Margonda Raya arah ke ITC Depok padat

- Tol Dalam Kota dari Semanggi menuju Cawang macet

- Kondisi lalin Jalan Lenteng Agung arah ke Kota Depok terpantau padat merayap

- Tol JORR dari Joglo arah Cikunir macet sampai Kampung Rambutan

- Ada genangan Area depan plaza BSD arah Tangerang

- Banjir di Jalan Ciledug Raya, yang mengakibatkan kemacetan di kedua arahnya 

2 dari 2 halaman

Peringatan BMKG

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi cuaca ekstrem selama seminggu ke depan, yakni 31 Oktober sampai dengan 6 November 2021. Sejumlah wilayah pun diminta mewaspadai kondisi banjir, termasuk Jakarta.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menyampaikan, untuk periode 31 Oktober hingga 1 November 2021, berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak ada enam wilayah yang berpotensi banjir dan banjir bandang dengan kategori Siaga.

"Yaitu Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan," tutur Guswanto dalam keterangannya, Minggu 31 Oktober 2021.

Guswanto menyebut, informasi lebih rinci hingga level Kecamatan untuk potensi dampak cuaca ekstrem dapat mengakses laman website signature.bmkg.go.id. Dia pun mengingatkan berbagai pihak, termasuk pemda dan pemprov untuk melakukan persiapan memasuki musim hujan.

"Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan," ucap dia.

Tidak ketinggalan, setiap pihak diharapkan segera melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon dengan tidak terkontrol.

Lakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh, serta menguatkan tegakan atau tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang hingga laksanakan giat penghijauan secara lebih masif.

"Menggencarkan secara lebih masif sosialisasi, edukasi dan literasi untuk meningkatkan pemahaman, kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat dan pihak terkait dalam pencegahan atau pengurangan risiko bencana hidrometeorologi yakni banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi," Guswanto menandaskan.

 

(Cindy Violeta Layan)