Sukses

Jokowi Buka Peluang Besar Bagi UEA Investasi Pembanguan Ibu Kota Baru dan Sektor Energi

Jokowi berkomitmen akan lakukan transisi ini sebaik mungkin dengan mengundang investor dan teknologi dengan harga terjangkau.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi menyatakan ada tiga sektor pembangunan di Indonesia yang dapat dijadikan prioritas kerja sama antara Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA). Salah satunya yakni terkait pembangunan ibu kota baru. 

"Untuk membangun ibu kota baru setidaknya dibutuhkan dana sebesar USD35 miliar," kata Jokowi dalam keterangan pers, Jumat (5/11/2021). 

Lalu yang kedua yakni bidang transisi energi. Jokowi berkomitmen akan lakukan transisi ini sebaik mungkin dengan mengundang investor dan teknologi dengan harga terjangkau.

"Jika anda tertarik melakukan investasi untuk energi baru dan terbarukan, ini adalah saat yang tepat. Potensi yang dimiliki Indonesia cukup banyak dan beragam, hidro, surya, panas bumi dan lain-lain," ucap dia. 

Kemudian, sektor ketiga yaitu perdagangan. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menekankan pentingnya diversifikasi perdagangan dan mulai menegosiasikan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA).

"Saya harapkan pada Maret tahun depan perundingan sudah akan selesai," ujar Jokowi. 

 

2 dari 2 halaman

Saksikan Penandatangan Sejumlah MoU

Setelah menghadiri Indonesia - PEA Investment Forum, Presiden Jokowi menyaksikan penandatanganan MoU antara Kementerian Investasi/BKPM dengan Air Products and Chemical asal Amerika Serikat di industri gasifikasi batubara dan turunannya yang dihadiri langsung Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Shefi Ghasemi, Presiden, Chairman, sekaligus CEO dari Air Products and Chemical secara virtual.

Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam acara Indonesia-PEA Investment Forum yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan  Menteri BUMN Erick Thohir.

Selain itu ada juga Menteri Perdagangan M. Lutfi, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Duta Besar Republik Indonesia untuk PEA Husin Bagis dan Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid.