Liputan6.com, Jakarta Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi merasa heran perihal PPKM di wilayahnya yang masih berada di level 2. Pasalnya, capaian vaksinasi di Kota Bekasi diklaim sudah mencapai 92 persen, yang mana dirasa cukup layak untuk turun ke level 1.
"Ada beberapa kecamatan yang 92 persen, itu dosis satu ya. Seperti di Medansatria itu 92 persen," kata pria yang biasa disapa Pepen itu, Jumat (5/11/2021).
Melihat pencapaian vaksinasi yang hampir mencapai target, Pepen pun mempertanyakan apa yang menjadi kekurangan wilayahnya terkait penanganan Covid-19, sehingga masih berada di level 2.
Advertisement
"Data ini kita sajikan, kita sampaikan di mana nih kekurangan dari yang kita ada sekarang, antara existing yang kita berjalan di Kota Bekasi, dengan penentuan perpanjangan, bahwa Kota Bekasi masih di level 2," ujarnya.
Pepen mengaku, pihaknya telah menyampaikan terkait kajian evaluasi data yang dimiliki Pemkot Bekasi kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Ketua Koordinator PPKM Jawa-Bali selaku pemberi assesmen.
Namun hingga saat ini, Pepen mengaku pihaknya belum mendapatkan jawaban atas kajian yang diberikan.
"Kan biasanya kita saat apa yang kita dapat dari sebuah proses, terus penilaian dari pihak eksternal itu dari Kementerian Kesehatan, Ketua PPKM Jawa Bali. Belum ada jawaban," pungkasnya.
Â
Kabupaten Bekasi Level 1
Sementara PPKM di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, kini turun ke level 1. Keputusan ini sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 57 Tahun 2021 tentang PPKM Level 3, 2 dan 1 Covid-19 di wilayah Jawa dan Bali, yang berlaku hingga 15 November 2021.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah mengatakan, penurunan leveling PPKM ke level 1 berdasarkan indikator epidemiologi terhadap perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Bekasi.
"Termasuk BOR rumah sakit, ditambah cakupan vaksinasi yang di atas 70 persen," kata Alamsyah, Selasa (2/11/2021).
Â
Advertisement