Sukses

PAUD hingga SD di Kabupaten Tangerang Memulai PTM Terbatas, Senin 8 November

Jumlah SD Negeri di Kabupaten Tangerang sebanyak 749 sekolah dan 341 sekolah swasta. Dari jumlah keseluruhan itu sudah dapat melaksanakan PTM terbatas.

Liputan6.com, Tangerang - Setelah berhasil turun penerapan PPKM ke Level 1, akhirnya Pemkab Tangerang mengizinkan Sekolah Dasar (SD), TK dan PAUD yang diperbolehkan melakukan Pembelajaran Tatap Muka atau PTM terbatas pada Senin, 8 November 2021.

Meski begitu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Moch Maesal Rasyid, menekankan, pentingnya penerapan protokol kesehatan (prokes) untuk kelancaran PTM bagi para siswa di sekolah.

"Kita lakukan simulasi pembelajaran tatap muka untuk jenjang pendidikan di SD, MI, TK dan Paud, Senin besok," ungkap Sekda, Minggu (7/11/2021).

Dia juga mengimbau kepada orang tua murid dan siswa/siswi agar tidak telalu larut dalam euforia dan tetap menerapkan protokol kesehatan, menggunakan masker, dan menjaga jarak, walaupun kendisi pandemi Covid-19 sudah landai.

"Saya mengingatkan kepada masyarakat dan siswa/siswi agar tidak euforia, tetap belajar dengan baik, terus terapkan protokol kesehatan di rumah, sekolah dan lingkungan," imbau Sekda.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Ada 794 SDN

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Saefullah, mengatakan, jumlah SD Negeri di Kabupaten Tangerang sebanyak 749 sekolah dan 341 sekolah swasta.

Dari jumlah keseluruhan sudah dapat melaksanakan PTM terbatas, dengan ketentuan menerapkan protokol kesehatan dan jumlah siswa yang melakukan PTM 50 persen siswa.

"Semua siswa sudah siap melakukan PTM, dengan berkaca kepada PTM tinggat SMP dan berhasil tidak ada yang terkonfirmasi Covid-19," kata Saefullah.

Sebelumnya pelaksanaan PTM tingkat SMP berjalan lancar dan berhasil. Keberhasilan ini ditandai dengan tidak ditemukannya peserta didik terkonfirmasi Covid-19, setelah dilakukan tracing sampel kepada 2.550 siswa/siswi dan para guru.

"Hasil tracing sampel kepada siswa/siswi dan para guru tidak didapatkan penularan Covid-19, maka kita tetap pertahankan protokol kesehatan yang ketat di sekolah," katanya. (Pramita Tristiawati)