Liputan6.com, Jakarta Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari mengatakan, sebanyak 46 Kepala Keluarga dan rumah terendam banjir bandang di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat pada Sabtu (6/11/2021) malam.
"Bencana banjir tersebut terjadi Desa Bojonghaleuang di Kecamatan Saguling," kata Abdul, Minggu (7/11/2021).
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, menurut Kepala Bidang Darurat dan Logistik Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat, Asep Sulaiman menjelaskan banjir terjadi karena hujan dengan intensitas tinggi terjadi sejak pukul 11.00 hingga 13.30 WIB.
"Banjir akibat hujan deras sejak siang, membuat lumpur dan ranting-ranting pohon dari tebing ikut terbawa arus hingga menutup sungai kecil yang berada di permukiman masyarakat pada mulai sore hari," jelas dia.
Saat banjir terjadi, tim gabungan langsung diterjunkan untuk melakukan pembersihan saluran yang tersumbat. Banjir dengan tinggi muka air (TMA) 30-40 centimeter sempat merendam rumah warga hingga dua jam.
Guna percepatan penanganan pascabanjir, BPBD Kabupaten Bandung Barat berkoordinasi dengan aparat desa dan kecamatan setempat terkait penanganan lebih lanjut dalam melakukan pembersihan lumpur dan sisa material lainnya. Hingga saat ini pendataan korban terdampak masih terus dilakukan.
Â
Peringatan Potensi Hujan
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang siang/sore hingga menjelang malam hari pada tanggal 7 dan 8 November 2021 di beberapa wilayah Jawa Barat. Seperti Kabupaten Bandung Barat, Kota Depok, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Indramayu.
Kemudian Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Purwakarta, Kota Cimahi, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Garut. Selanjutnya, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar dan Kabupaten Pangandaran.
Sementara analisis inaRISK menunjukkan, Kabupaten Bandung Barat memiliki potensi risiko banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. BNPB mengimbau kepada pemangku kepentingan di daerah setempat dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi La Nina. La Nina merupakan anomali iklim yang dapat memicu peningkatan curah hujan dan diprediksi masih akan terjadi hingga Februari 2022.
Â
Reporter: Supriatin/Merdeka.com
Advertisement