Sukses

Hujan Lebat, Pemukiman Warga di Jakarta Terendam Banjir

Hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah Daerah Khusus Ibu Kota atau DKI Jakarta, pada Minggu (7/11/2021). Akibatnya, sejumlah pemukiman warga terendam banjir.

Liputan6.com, Jakarta Hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah Daerah Khusus Ibu Kota atau DKI Jakarta, pada Minggu (7/11/2021). Akibatnya, sejumlah pemukiman warga di DKI Jakarta terendam banjir.

Seorang warganet di Twitter melaporkan bahwa kawasan Tendean Jakarta Selatan terendam banjir. Berdasarkan video yang dibagikannya, air sudah menggenangi kawasan itu sekitar 80 cm.

"Banjir, tiba-tiba banjir datang lagi #banjirjakarta #tendean," cuit seorang warganet dengan akun @enciliarachidis, Minggu.

Selain itu, warganet dengan nama akun @doniking juga melaporkan daerah Petogogan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dilanda banjir. Dilihat dari foto yang diunggahnya, pemukiman di kawasan itu terendam banjir setumit atau sekitar 10-20 cm.

"Datanya gak update ini. Dari jam 1, 9 RT mulu. Sini juga banjir pak petogogan #banjir #banjirjakarta #pantaubanjir https://t.co/Mrx2QZb3fZ https://t.co/8EtBnSTnov," cuit akun tersebut.

2 dari 2 halaman

Peringatan BMKG

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi cuaca ekstrem selama seminggu ke depan, yakni 31 Oktober sampai dengan 6 November 2021. Sejumlah wilayah pun diminta mewaspadai kondisi banjir, termasuk Jakarta.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menyampaikan, untuk periode 31 Oktober hingga 1 November 2021, berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak ada enam wilayah yang berpotensi banjir dan banjir bandang dengan kategori Siaga.

"Yaitu Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan," tutur Guswanto dalam keterangannya, Minggu (31/10/2021).

Guswanto menyebut, informasi lebih rinci hingga level Kecamatan untuk potensi dampak cuaca ekstrem dapat mengakses laman website signature.bmkg.go.id. Dia pun mengingatkan berbagai pihak, termasuk pemda dan pemprov untuk melakukan persiapan memasuki musim hujan.

"Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan," jelas dia.