Sukses

DPR Gelar Paripurna Persetujuan Andika Perkasa Jadi Panglima TNI Pagi Ini

Andika sebelumnya telah mendapatkan persetujuan dari Komisi I DPR usai menjalani uji kelayakan dan kepatutan pada Sabtu 7 November 2021

Liputan6.com, Jakarta Jenderal TNI Andika Perkasa segera mendapat pengesahan, sebagai calon Panglima TNI oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pagi hari ini.

Menurut jadwal diterima Liputan6.com, pengesahan dilakukan melalui agenda Rapat Paripurna pengambilan keputusan usai Andika mendapat persetujuan Komisi I DPR RI.

"Rapat Paripurna DPR RI Ke-9, masa Persidangan II Tahun Sidang 2021-2022. Acara : Laporan Komisi I DPR RI atas Hasil Uji Kelayakan (fit and proper test) terhadap Calon Panglima TNI dilanjutkan dengan Pengambilan Keputusan," tulis agenda DPR RI diterima, Senin (8/11/2021).

Usai disahkan oleh DPR RI, artinya tinggal satu langkah lagi bagi Andika untuk menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Nantinya Andika akan dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara.

Sebelum akan disahkan oleh DPR hari ini, Andika sebelumnya telah mendapatkan persetujuan dari Komisi I DPR usai menjalani uji kelayakan dan kepatutan pada Sabtu 7 November 2021. Andika memaparkan visi dan misinya, bila kelak menjadi Panglima TNI.

Merangkum yang disampaikan Andika, diketahui visi yang dibawanya yakni TNI adalah kita.

Menurut jenderal bintang empat ini, visi tersebut merupakan sebuah interpretasi bagi masyarakat Indonesia untuk melihat TNI apa adanya dengan segala kekurangan dan perbaikan yang harus dijalani.

Kemudian, Andika pun melanjutkan dengan pemaparan misi dengan delapan fokus di dalamnya, mulai dari Undang-Undang hingga soal diplomasi.

 

2 dari 2 halaman

8 Fokus Andika Perkasa Sebagai Calon Panglima

Fokus pertama, Andika mengatakan akan menguatkan TNI dalam hal pelaksanaan implementasi tugas-tugas kemiliteran dan pertahanan. Hal itu akam didasarkan pada peraturan perundang-undangan berlaku.

"Peningkatan kesadaran hukum prajurit, pemutakhiran peraturan dan petunjuk di lingkungan TNI dan peningkatan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tugas TNI," kata Andika.

Fokus kedua, Andika mengatakan, siap memperkuat operasi pengamanan perbatasan baik di darat, laut, dan udara. Hal itu mulai dari peningkatakan efektivitas  dan kecepatan respon, pemberdayaan wilayah perbatasn dan pulau-pulau kecil terluar di Indonesia.

"Fokus ketiga, peningkatan kesiapsiagaan satuan TNI untuk tugas Operasi Militer Perang dan  Operasi Militer Selain Perang," jelas Andika.

Fokus keempat Andika, adalah peningkatan operasional siber, mulai dari pembangunan dan penguatan Tim Cepat Tanggap Keamanan Siber, hingga Kelembagaan Infrastruktur dan Sumber Daya Manusia.

"Fokus kelima adalah meningkatkan sinergitas intelijen terutama di wilayah konflik, seperti kapabilitas satuan intelijen dan juga tata kelola dan koordinasi intelijen," ungkap Andika.

Keenam dan ketujuh, Andika menyatakan siap berfokus pada pemantapan interoperabilitas tri matra terpadu dalam pola operasi TNI. Turunannya adalah pengintegrasian doktrin, taktik, dan strategi antarmatra, juga efektivitas penyelenggaraan komando, kendali, komunikasi, komputer siber intelijen, pengamatan, dan pengintaian dalam operasi militer.

"Penguatan integrasi penataan organisasi untuk mewujudkan TNI yang adaptif ini penting, tata kelola organisasi dan revitalisasi dan reaktualiasai struktur dan fungsi organisasi di lingkungan TNI," jelas Andika.

Terakhir atau kedelapan, Andika akan menjngkatkan peran diplomasi militer dalam kerangka kebijakan politk luar negeri. Hal yang dilakukannya, adalah memperluas latihan bersama dengan militer negara sahabat secara berimbang dengan memperhatikan konstelasi geopolitik dan geostrategi sejalan dengan kebijakan politik luar negeri.

"Peningkatan kesiapan satuan TNI sesuai standar Peacekeeping Capability Readiness System untuk mempermudah penyiapan misi pemeliharaan perdamaian," Andika memungkasi.