Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari menyebut pengganti Jenderal Andika Perkasa di Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) memiliki pekerjaan rumah yang harus dituntaskan. Ia memandang isu kesejahteraan perajurit Angkatan Darat (AD) harus menjadi prioritas utama KSAD baru.
"Tantangannya adalah membawa TNI AD lebih baik lagi daripada Pak Andika. Soal kesejahteraan prajurit masih perlu ditingkatkan," kata Kharis kepada Liputan6.com, Senin (8/11/2021).
Secara pribadi, Abdul Kharis enggan memberikan komentar nama yang pantas menjadi KSAD pengganti Andika yang bakal menjabat Panglima TNI. Namun menurutnya, nama yang berpeluang menduduki jabatan itu adalah yang saat ini telah berbintang tiga.
Advertisement
"Saya enggak ada referensi," kata dia.
Baca Juga
Menurut Kharis, mereka yang menjadi KSAD mesti seorang jenderal yang paham betul soal AD. Ditunjang dengan prestasi karier yang moncer.
"Ada orang yang bintang tiga, saya enggak hafal," ucap dia.
Di antara enam jenderal bintang tiga, Kharis mengaku hanya mengenal Letjen Eko Margiyono yang kini menjabat sebagai Kepala Staf Umum (Kasum) TNI.
Sosok Dudung?
Nama Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman sendiri, menurut Kharis, belum dikenalnya secara personal. Ia hanya kerap mendengar namanya saja.
"Jujur saya belum begitu kenal, Pak Dudung belum pernah ketemu. Pak Eko yang udah pernah ketemu, Eko orangnya baik," kata dia.
DPR RI telah menyetujui Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Pemutusan itu dilakukan dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-9 Masa Persidangan ke-2 Tahun 2021/2022, Senin, 8 November 2021.
"Apakah laporan Komisi I DPR RI atas hasil uji kelayakan fit and proper test Calon Panglima TNI (dan) tentang pemberhentian Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan menetapkan Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai calon panglima TNI tersebut dapat disetujui?" ucap Ketua DPR RI Puan Maharani yang disaut dengan suara "setuju" dari para anggota dewan yang hadir dalam rapat tersebut.
Advertisement