Sukses

Pemkot Tangerang Punya 32 Program untuk Tanggulangi Masalah Banjir

Dari ke-32 program yang tengah dikerjakan, mayoritas penanganannya adalah pembangunan tanggul sungai, yakni sebanyak 18 pekerjaan.

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah pemerintah daerah mulai siap dan siaga atas kemungkinan terjadinya bencana, akibat intensitas hujan yang tinggi hingga awal tahun mendatang.

Salah satu yang mulai melakukan antisipasi adalah Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang. Ya, Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah yang didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang, Decky Priambodo serta Camat Benda Achmad Suhaely, pun melakukan tinjauan langsung ke saluran yang berada di wilayah Kecamatan Benda Kelurahan Jurumudi, Senin (8/11).

Arief menemukan sedimentasi lumpur beberapa saluran di wilayah Benda, sehingga diperkirakan bisa menyebabkan luapan air apabila hujan deras. Untuk itu, Arief mengintruksikan Dinas PUPR Kota Tangerang untuk melakukan pengerukan pada saluran-saluran agar bisa menampung air dengan maksimal.

"Segera lumpurnya dilakukan pengerukan, agar bisa memaksimalkan jalan air," tutur Arief.

Sementara, di lokasi berbeda namun masih di sekitar wilayah Kecamatan Benda, Arief juga menelusuri saluran sekitar Rawa Bamban di Kelurahan Jurumudi, untuk memastikan aliran air berjalan dengan baik.

"Sementara ini laporan warga Rawa Bamban tidak ada banjir, tidak ada limpasan air atau genangan yang meluap dilingkungan sekitar, tapi kami tetap lakukan pemeliharaan berkala guna antisipasi banjir dan genangan," ungkap Arief.

Tidak hanya rutin melakukan pengecekan titik-titik rawan banjir di wilayahnya, Arief juga mengungkapkan, bila pemerintahannya memiliki 32 program untuk menanggulangi banjir di wilayahnya tersebut.

Dari ke-32 program yang tengah dikerjakan, mayoritas penanganannya adalah pembangunan tanggul sungai, yakni sebanyak 18 pekerjaan. Proses pembangunan 18 tanggul sungai bervariasi, bahkan sudah ada yang mencapai 90 persen prosesnya.

Program penanggulangan banjir berikutnya, yakni pembangunan tiga kolam retensi di beberapa wilayah di Kota Tangerang. Ini berfungsi untuk menampung air hujan sementara waktu.

"Program lainnya itu pembangunan satu tanggul di Kali Ledug sepanjang 500 meter di Periuk dan pemasangan pompa listrik dan mechanical elektric ada 10 titik," kata Arief.

Selain berbagai cara atau langkah prefentif yang dilakukan Pemkot Tangerang, Arief pun meminta masyarakat peran aktif dalam meminimalisir terjadinya banjir. Seperti tidak membuang sampah sembarangan, yang bisa menyumbat jalan air sehingga menimbulkan genangan.

"Buang sampah jangan sembarangan, jangan di gorong-gorong, yang bisa menyumbat jalan air. Karena berkali-kali dapat laporan, genangan bisa sampai setinggi 15 cm itu, karena adanya sumbatan sampah," ujar Arief.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk membuat lubang-lubang biopori di halaman rumah ataupun di lingkungan perumahan. Sebab, selain bisa menyerap air saat musim hujan, juga bisa jadi cadangan air tanah ketika musim kemarau datang.

 

2 dari 2 halaman

Normalisasi 8 Sungai

Lalu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang, Decky Priambodo mengatakan, saat ini Pemerintah Kota sudah melakukan normalisasi di delapan aliran sungai di Kota Tangerang.

"Antara lain ada di kali Angke, kali Cantiga, kali Cirarab, kali Sabi, kali Cisadane dan juga ada pembangunan 117 saluran drainase di 13 Kecamatan 104 Kelurahan," ungkapnya.

Selain itu, Iwan juga menerangkan bahwa Pemerintah Kota Tangerang juga sudah melakukan pembangunan 18 titik turap di 13 Kecamatan dan sudah disiagakan kurang lebih 233 pompa banjir yang tersebar didaerah - daerah rawan banjir dan genangan di Kota Tangerang.

"Untuk kali ledug ada pembangunan turap disisi sebelah kanan sepanjang 500 meter, mudah - mudahan diwilayah Kecamatan Priuk khususnya didaerah Garden City aman, dan yang terpenting yang kita anisipasi adalah kiriman - kiriman air bukan hanya hujan lokal tapi juga kiriman air," katanya.

 

(*)