Sukses

Ketua Joman: Kita Lihat di Lingkaran Pak Jokowi Mulai pada Liar

Jokowi dinilainya juga sudah gelisah terkait bersih-bersih kabinet. Menurutnya, kepala negara tak boleh diam melihat permasalahan yang ada.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Jokowi Mania (Joman) Immanuel Benezer menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara sekitar dua minggu lalu. Immanuel berbicara dengan Jokowi terkait permasalahan bangsa.

"Saya dua minggu lalu komunikasi langsung, saya tidak menceritakan isi pertemuannya karena tidak etis, ketemu di istana, saya sendiri," ungkapnya saat dihubungi, Kamis (11/10).

"Banyak hal lah (yang dibahas) terkait bangsa ini, kemudian ya Presiden punya sedikit kegelisahan, jangan sampai nilai nilai yang sudah ditanamkan dihancurkan begitu aja," ujarnya.

Immanuel tidak menjelaskan spesifik apakah pertemuannya membahas soal reshuffle kabinet. Dia hanya bilang, bersih-bersih kabinet merupakan suatu kebutuhan.

"Bersih-bersih kabinet salah satu kebutuhannya, karena kita lihat dilingkaran Jokowi ini mulai pada liar, yang satu liar mencari duit buat pilpres, yang satu liar berbisnis, yang satu liar nipu-nipu rakyat, yang satu liar dengan cara-cara lainnya," ujarnya.

Jokowi dinilainya juga sudah gelisah terkait bersih-bersih kabinet. Menurutnya, kepala negara tak boleh diam melihat permasalahan yang ada.

"Sepertinya Jokowi gelisah, apalagi dengan merebaknya kasus PCR ini yang kita bongkar, ini seperti republik gangster dibuat mereka, oligarki ini udah gila gilaan ini, pesta mereka benar-benar harus dihentikan," ujarnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Tinggalkan Legacy yang Baik

Relawan Jokowi, kata Immanuel, tidak dalam posisi mendesak kepala negara untuk mengganti menterinya. Namun, mereka ingin Jokowi meninggalkan warisan yang baik untuk negara dan bangsa di akhir periodenya.

"Pak Presiden kan mau meninggalkan legacy yang baik, makanya kita sebagai pendukung beliau tetap setia mendukung beliau sampai akhir, bahkan sampai seterusnya," ujar dia.

"Karena beliau ini bukan sosok pribadi yang ingin menginginkan kekuasaan aja, tapi ada prinsip nilai yaitu cita-cita beliau berkaitan dengan Nawacita," tukas Komisaris di salah satu perusahaan BUMN ini.

Reporter: Genan Kasah

Sumber: Merdeka.com