Liputan6.com, Jakarta Capaian vaksinasi Covid-19 Indonesia saat ini menempati urutan ke-5 dunia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan ada setelah China, India, Amerika dan Brazil. Terkait capaian itu, Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Darul Siska meyakini Indonesia mampu melewati pandemi Covid-19 dengan baik.
"Tentu kita bersyukur ya bahwa proses vaksinasi kita cukup baik," ujar Anggota Komisi IX DPR Darul Siska kepada wartawan, Kamis (11/11/2021).
Namun demikian, Darul tetap mewanti-wanti agar masyarakat tidak mudah terlena dan tetap memprioritaskan protokoler kesehatan dalam beraktivitas sehari-hari.Â
Advertisement
"Ada tanda-tanda kita akan bisa melewati pandemi ini, asal saja masyarakat yang sudah divaksinasi secara massal dan jumlah banyak, tidak meninggalkan protokol kesehatan," tuturnya.
Dia pun melihat beberapa daerah sudah mencapai target 60% penduduk di semua provinsi mendapatkan vaksin Covid-19 pertama pada bulan ini. "Ada paling tidak 13 provinsi sudah tercapai. Nah di beberapa daerah memang masih jauh di bawah itu," katanya.
Sedangkan 70 persen masyarakat ditargetkan telah divaksin pada akhir tahun 2021. "Mungkin secara nasional bisa tercapai, sungguh pun demikian menurut saya capaian nasional itu hendaknya juga didukung oleh capaian seluruh provinsi di atas 60 persen," imbuhnya.
Maka itu, kata dia, perlu sosialisasi dan kerja sama lintas sektor di setiap daerah untuk bisa mencapai target vaksinasi itu. Misalnya, kata dia, melibatkan Polri, TNI, Pramuka, organisasi kepemudaan, karang taruna, hingga partai politik.
"Jadi jangan hanya sibuk menjelang pemilu aja, tapi juga dalam keadaan begini kalau bisa partai-partai politik juga ikut turun tangan lah menggerakkan kader-kadernya untuk melaksanakan vaksinasi," kata Darul.
Untuk vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun, dia mendengar akan dilaksanakan pada tahun depan. Kata dia, pemerintah saat ini sedang menyiapkan standar operasional prosedur dan teknis pelaksanaannya.
"Itu juga jumlahnya cukup besar tuh 26 jutaan tuh anak usia 6-11 tahun. Tetapi kelompok rentan lain yang sekarang sangat agak tertinggal tertangani itu lansia. Nah itu juga perlu diberikan perhatian tersendiri tuh penanganan lansia karena itu lebih rentan daripada anak-anak sebetulnya," jelasnya.
Â
Gencarkan Testing dan Tracing
Adapun beberapa hal yang masih perlu dibenahi dalam penanganan Covid-19, kata dia, di antaranya adalah testing dan tracing yang harus tetap dilakukan. Kemudian, kata dia, protokol kesehatan juga harus tetap dilaksanakan.
Lalu, dia menilai pintu-pintu masuk ke Indonesia terutama dari kedatangan negara-negara yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 perlu diperketat. Hal itu perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya gelombang ketiga di Tanah Air.
"Kalau dulu kita kecolongan dari laut tuh, sekarang juga dari darat, udara, dan laut harus diwaspadai pintu-pintu masuknya. Bandara-bandara internasional," ujarnya.
Selain itu, kata dia, vaksinasi produk lokal merah putih harus didorong dan didukung pemerintah.
"Kan sudah ada tanda-tanda baik nih uji klinis kepada hewan untuk vaksin merah putih kan sudah berhasil di Unair. Sekarang sudah ada bibit vaksinnya. Nah uji klinisnya mulai Desember dan diharapkan pertengahan tahun depan kita sudah punya vaksin sendiri Insya Allah kalau uji klinisnya berhasil," ujar Darul.
Terakhir, antisipasi mobilitas masyarakat pada libur akhir tahun."Biasanya terjadi lonjakan tuh kalau kita tidak mewaspadainya, karena akan terjadi kerumunan di mana-mana," pungkasnya.
Advertisement
Capaian Peringkat Vaksinasi Dunia
Sebelumnya Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan, capaian vaksinasi Covid-19 Indonesia saat ini menempati urutan ke-5 dunia.
"Kalau kita bandingkan dengan negara-negara lainnya, kalau dari sisi capaian vaksinasi, jumlah orang yang divaksin minimal dosis pertama ada 125 juta (jiwa). Kita berada pada urutan ke-5 setelah China, India, Amerika dan Brazil," kata Nadia dalam acara Dialog Produktif Semangat, Selasa (9/11).Â
Menurut dia, peringkat vaksinasi Indonesia tersebut cukup baik mengingat empat negara lainnya merupakan negara-negara produsen vaksin.
Pihaknya pun optimistis bahwa kecepatan penyuntikan vaksin Covid-19 dan target percepatan vaksinasi di Indonesia akan sesuai dengan rencana.
Nadia mencatat per November 2021, data capaian vaksinasi di 21 provinsi di Indonesia sudah mencapai 70 persen. "PR-nya (pekerjaan rumah) berarti kita masih punya 13 provinsi," kata dia.