Liputan6.com, Jakarta - Epidemiolog dari Universitas Airlangga (Unair) Laura Navika Yamani mengingatkan bahwa pandemi COVID-19 masih ada di Indonesia. Untuk itu masyarakat diminta terus waspada terhadap virus tersebut.
"Artinya Badan Kesehatan Dunia belum mencabut kondisi pandemi di seluruh dunia. Ancaman COVID-19 ini masih hadir walaupun beberapa negara, termasuk Indonesia, angka kasusnya sudah bisa dikatakan melandai, sudah dapat mengendalikan penyebaran kasus," kata Laura di Jakarta, Jumat (12/11/2021).Â
Advertisement
Baca Juga
Menurutnya, kondisi Indonesia saat ini masih belum bisa dikatakan aman, kendati kasus sudah melandai. "Yang diperlukan adalah kewaspadaan walaupun kasusnya juga bisa dikatakan sudah enggak banyak, tapi kewaspadaan itu harus terus dilakukan," ujar Laura dikutip dari Antara.
Menjelang akhir tahun, dia pun berpesan agar masyarakat tidak menyepelekan virus Corona sebab merasa kondisi saat ini sudah aman.
"Saya rasa masyarakat perlu terus menerapkan protokol kesehatan," katanya.
Selain itu, dia menilai pemerintah perlu memperketat pintu-pintu masuk ke Tanah Air karena ada sejumlah varian baru COVID-19 yang ditemukan di luar negeri.
"Yang dikhawatirkan akan muncul atau meningkat kasusnya ketika ada kasus impor," jelasnya.Â
Â
Â
** #IngatPesanIbuÂ
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua
Waspada Kasus Varian Baru COVID-19
Laura menilai pemerintah perlu mengantisipasi jika varian baru COVID-19 masuk ke Indonesia, terutama, varian baru yang karakternya jauh lebih berbahaya.
"Misalkan daya tularnya tinggi, seperti varian delta. Kemudian ada kemungkinan menyebabkan kondisi yang lebih buruk, bahkan semakin banyak orang yang dirawat di rumah sakit. Nah ini yang harus diwaspadai oleh pemerintah," tuturnya.Â
Pemerintah menurutnya perlu tetap perhatian di dalam peningkatan fasilitas kesehatan atau surveilans kesehatan. "Jadi enggak boleh lengah dengan kondisi yang dirasa aman saat ini," katanya.
Laura menambahkan mobilitas masyarakat dari satu daerah ke daerah lain tidak terlalu mengkhawatirkan jika dibandingkan orang asing yang masuk ke Indonesia.
"Yang dikhawatirkan justru ketika ada kasus-kasus impor dari luar negeri, terutama yang di negara yang terjadi lonjakan kasus," jelasnya.Â
Advertisement