Sukses

BMKG Beberkan Cuaca Saat Kilang Pertamina Cilacap Terbakar 13 November 2021

Tangki Kilang Pertamina di Cilacap terbakar pada Sabtu malam 13 November 2021. Kebakaran terjadi saat hujan yang disertai petir.

Liputan6.com, Jakarta - Tangki Kilang Pertamina di sekitar Kelurahan Donan, Cilacap terbakar pada Sabtu 13 November 2021 pukul 19.20 WIB. Kebakaran melanda satu tangki kilang 36T berisi produk pertalite.

Kebakaran terjadi saat wilayah tersebut diguyur hujan disertai petir.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, berdasarkan analisis data citra satelit dan radar cuaca, dapat diidentifikasi bahwa pada Sabtu 13 November 2021 periode pukul 17.00 WIB hingga 21.00 WIB terdapat pertumbuhan awan konvektif di wilayah Kabupaten Cilacap. Awan itu memiliki suhu puncak mencapai kisaran -62.5 hingga -75.1 derajat celcius.

"Mengindikasikan adanya pertumbuhan awan konvektif dengan jenis Cumulonimbus (Cb) yang memiliki karakteristik menyebabkan terjadinya potensi hujan intensitas ringan hingga lebat yang dapat disertai potensi kilat/petir dan angin kencang," kata Dwikorita dalam keterangan tulis, Minggu (14/11/2021).

Berdasarkan alat pengukuran curah hujan di Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, dapat diidentifikasi bahwa telah terjadi hujan dengan intensitas mencapai 47 micrometer selama periode pukul 16.00 hingga 19.00 WIB.

Sementara berdasarkan analisis data dari alat monitoring kelistrikan udara BMKG yang terdapat di Stasiun Geofisika Banjarnegara, pada 13 November 2021 pukul 18.00 – 19.30 WIB terdeteksi dua kejadian sambaran petir yaitu pada pukul 18.47.27 WIB dan 19.23.32 WIB).

"Peristiwa sambaran petir terdekat dengan kilang minyak RU IV Cilacap adalah untuk event jam 18. 47.27 WIB (koordinat 7.67942574 LS, 109.1110952 BT) dengan jarak kurang lebih 12 kilometer sebelah timur laut kilang Minyak RU IV Cilacap (masuk Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap)," jelasnya.

Sedangkan untuk peristiwa sambaran petir jam 19.23.32 WIB (koordinat 7.437264713 LS, 108.7736507 BT), menurut Dwikorita berlokasi di Kecamatan Sidareja, dengan jarak kurang lebih 43 kilometer barat laut dari kilang minyak RU IV Cilacap.

2 dari 3 halaman

Peringatan dini cuaca ekstrem

Dwikorita menyatakan, BMKG wilayah Jawa Tengah telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca ekstrem yaitu potensi hujan lebat disertai kilat/petir/angin kencang untuk wilayah Jawa Tengah pada tanggal 13 November 2021.

Berikut informasinya:

1). Peringatan Dini Berbasis Dampak (IBF) yang dikeluarkan tanggal 12 November 2021.

2). Prakiraan Cuaca Jawa Tengah yang berlaku pukul 07.00 - 19.00 WIB yang dikeluarkan pada 13 November 2021 yang dikeluarkan jam 07.00 WIB.

3). Prakiraan Cuaca 24 jam yang dikeluarkan tanggal 13 November 2021, pada jam 07.00 WIB hingga 14 November 2021 jam 07.00 WIB.

4). Prospek Cuaca 3-6 jam ke depan yang dikeluarkan tanggal 13 November 2021 jam 10.00 WIB dan;

5). Peringatan dini cuaca ekstrem provinsi Jawa Tengah yang dikeluarkan tanggal 13 November sejak 12.05 WIB dan berakhir pada Jam 22.00 WIB.

Untuk peringatan Dini berbasis Dampak yang berlaku 13 November 2021 pukul 07.00 WIB sampai dengan 14 November 2021 pukul 07.00 disampaikan bahwa Jawa Tengah dalam Level Siaga. Di mana potensi hujan lebat dengan dampak banjir/bandang dapat terjadi di wilayah Jawa Tengah meliputi: Kabupaten/Kota Cilacap, Banyumas, Brebes, Magelang, dan Purworejo.

"Sedangkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrim disertai kilat/petir telah dikeluarkan sebanyak lima kali sejak pukul 12.05 WIB hingga periode akhir peringatan dini pada pukul 22.00 WIB," kata dia.

 

3 dari 3 halaman

Kronologi Tangki Kilang Pertamina Cilacap Terbakar hingga Berhasil Dipadamkan

Tangki kilang Pertamina terbakar pada Sabtu 13 November 2021 pukul 19.10 WIB. Kebakaran tangki kilang Pertamina terbakar yang berisi Pertalite tersebut berhasil diatasi sekitar pukul 23.05 WIB melalui penanganan intensif dan defensif.

General Manager Kilang Cilacap Eko Sunarno mengatakan, insiden kebakaran menimpa tangki 36 T-102. "Tangki ini berisi komponen produk Pertalite sebanyak 31 ribu kiloliter," kata Eko, dikutip dari Antara, Minggu (14/11/2021). 

Eko bercerita, saat kebakaran, Pertamina langsung mengalihkan tangki komponen produk Pertalite yang tidak terbakar di tangki 36 T-101 ke Terminal BBM Lomanis.

Dalam upaya memadamkan api, perseroan menggunakan foam monitor dengan kapasitas penuh, water sprinkel, dan truk pemadam agar api tak menyebar ke tangki-tangki lain.

Sedangkan upaya pemadaman secara offensive dilakukan dengan mengerahkan sekitar 50 personel dari Tim Bantuan Keadaan Darurat (TBKD) dan 30 personel pemadam dari internal Pertamina.

Perseroan juga melakukan koordinasi dengan TNI dan Polri untuk pengamanan kondisi di lokasi sekitar area kejadian.

Berdasarkan penuturan warga yang berada di sekitar lokasi kejadian, insiden kebakaran itu terjadi saat hujan lebat disertai petir. Selang beberapa menit kemudian, aliran listrik padam yang membuat kondisi menjadi gelap gulita.

Rekaman video dan foto kobaran api yang melahap tangki berisi komponen produk Pertalite itu menyebar luas di berbagai media sosial.