Liputan6.com, Jakarta Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengaku tengah menyiapkan peningkatan status Dankor Brimob Polri menjadi jenderal bintang tiga atau komjen. Selama ini, Dankor Brimob dijabat oleh jenderal bintang dua atau irjen.Â
Menurut Kapolri, peningkatan itu dilakukan lantaran, Korps Brimob Polri memiliki tanggung jawab dan tantangan yang semakin berat dan kompleks.Â
Baca Juga
Demi menjawab segala tantangan, lanjut dia, jumlah personel Brimob di Indonesia bagian tengah, bagian timur, bagian barat dan Ibu Kota Negara juga bakal ditambah.Â
Advertisement
"Saat ini sedang berproses tentunya. Korbrimob dengan pengembangan ini akan kita tingkatkan, kita dorong untuk tambahan beberapa bintang dan juga Dankor Brimob sendiri kita tingkatkan untuk menjadi bintang tiga. Karena tugas dan tanggung jawabnya semakin berat," ucap Listyo dalam acara HUT Korps Brimob ke-76, Depok, Jawa Barat, Minggu (14/11/2021).
Dia menegaskan, semua ini dalam rangka memberikan respons cepat terhadap dinamika yang terjadi di lapangan. Sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik dan cepat ke masyarakat yang membutuhkan.Â
Â
Apresiasi
Pada sisi lain, Listyo juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran Brimob baik di pusat maupun daerah yang telah memberikan pengabdian terbaik untuk bangsa Indonesia.Â
Menurut dia, Brimob selalu berada di garis terdepan ketika menghadapi segala bentuk tantangan Kamtibmas yang bereskalasi tinggi. Di antaranya dalam pemberantasan terorisme, unjuk rasa besar dan masalah kemanusiaan serta penanganan pandemi Covid-19.Â
"Pada saat pelaksanaan bantuan bencana baik tanah longsor, banjir dan bencana lain, tentunya saya berikan apresiasi karena rekan-rekan Korbrimob selalu hadir dalam waktu cepat," tutur Listyo.
Â
Advertisement
Soal Pemilu 2024
Selain itu, Listyo mengingatkan seluruh jajaran Brimob Polri, soal dinamika situasi politik di Indonesia yang bakal dihadapi ke depannya. Hal ini terkait dengan Pemilu 2024 yang akan datang. Kesiapan harus dimulai dari sekarang demi mencegah terjadinya ancaman yang tidak diinginkan.Â
"Tentunya ancaman terkait masalah kamtibmas terkait dengan kegiatan nasional maupun kinerja yang perlu pengamanan dan pengawalan dan juga tentunya rangkaian kegiatan politik kedepan yang tentunya akan mulai berlangsung baik rangkaian dari Pileg, Pilkada ataupun agenda Pilpres sendiri. Pengalaman ini menimbulkan berbagai macam ancaman," papar Listyo.