Sukses

5 Langkah Antisipasi Pemprov DKI Jakarta Hadapi Musim Hujan dan Banjir

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai melakukan sejumlah antisipasi memasuki musim hujan dan banjir.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai melakukan sejumlah antisipasi memasuki musim hujan dan banjir.

Salah satunya, Pemprov DKI Jakarta menyiagakan 288 unit alat berat. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Dudi Gardesi. Dia mengatakan, alat berat tersebut disebar di sekitar 104 titik rawan banjir.

"Kesiapan dari alat-alat berat kita. Alat-alat berat kita optimalkan pemanfaatannya sehingga ada kurang lebih di 104 lokasi dengan kekuatan alat sebanyak 288 unit," ucap Dudi dikutip dari channel YouTube Pemprov DKI Jakarta, Senin (15/11/2021).

Selain itu, pemprov melakukan pembangunan drainase vertikal. Pembangunan yang dimaksud yaitu sumur resapan, kolam retensi, dan rangkaian modular drainase yang berbentuk memanjang ke bawah.

"Tahun 2021, target pembangunan 25.647 titik drainase vertikal untuk menyerap 68.038 m3 air, telah dibangun 12.482 titik. (per 27 Oktober 2021)," terang Dudi.

Dia juga mengatakan, pihaknya melakukan pengerukan lumpur pada saluran air. Dudi menyebut, program gerebek lumpur tersebut berhasil mengeruk 1,29 juta meter kubik lumpur dari saluran-saluran air.

Berikut sederet langkah antisipasi Pemprov DKI Jakarta masuki musim hujan dan banjir dihimpun Liputan6.com:

 

2 dari 7 halaman

1. Siagakan 288 Unit Alat Berat

Menghadapi musim hujan dan antisipasi banjir, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiagakan 288 unit alat berat.

Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Dudi Gardesi mengatakan, alat berat tersebut disebar di sekitar 104 titik rawan banjir.

"Kesiapan dari alat-alat berat kita. Alat-alat berat kita optimalkan pemanfaatannya sehingga ada kurang lebih di 104 lokasi dengan kekuatan alat sebanyak 288 unit," ucap Dudi dikutip dari channel YouTube Pemprov DKI Jakarta, Senin (15/11/2021).

Kesiapan DKI menghadapi bencana tahunan banjir, yaitu menyediakan pompa-pompa pengendali banjir baik itu bersifat statis ataupun mobile.

 

3 dari 7 halaman

2. Bangun 12.482 Titik Drainase Vertikal

Kemudian, menurut Dudi, pihaknya juga melakukan pembangunan drainase vertikal.

Pembangunan yang dimaksud yaitu sumur resapan, kolam retensi, dan rangkaian modular drainase yang berbentuk memanjang ke bawah.

"Tahun 2021, target pembangunan 25.647 titik drainase vertikal untuk menyerap 68.038 m3 air, telah dibangun 12.482 titik. (per 27 Oktober 2021)," kata Dudi.

 

4 dari 7 halaman

3. Lakukan Gerebek Lumpur

Selain itu, pihaknya juga melakukan pengerukan lumpur di saluran air atau biasa disebut gerebek lumpur. Pengerukan itu dilakukan untuk menambah kapasitas daya tampung aliran air.

"Kami menyiapkan infrastruktur, kesiapan untuk pengendalian banjir, seperti saluran kami lakukan pengerukan untuk menambah kapasitas daya tampungnya," ucap Dudi.

Dudi mengatakan, pengerukan dilakukan di saluran air, waduk, embung, hingga situ. Yakni 32 waduk, situ, dan embung dengan volume pengerukan 626.546 meter kubik lumpur hasil sedimentasi telah dilakukan per 1 November 2021.

Kemudian, 53 kali dan sungai dilakukan pengerukan dan sebanyak 533.048 meter kubik lumpur telah diangkat.

 

5 dari 7 halaman

4. 1,29 Juta Meter Kubik Lumpur Sudah Dikeruk

Dudi menyatakan pihaknya terus berupaya untuk pengendalian banjir di Ibu Kota. Salah satunya yakni pengerukan lumpur pada saluran air.

"Kami menyiapkan infrastruktur kesiapan pengendalian banjir, seperti saluran-saluran. Kami juga melakukan pengerukan untuk menambah kapasitas daya tampungnya," kata dia.

Lanjut dia, dari program gerebek lumpur tersebut berhasil mengeruk 1,29 juta meter kubik lumpur dari saluran-saluran air. Mulai dari sungai, waduk, embung, hingga situ.

Rinciannya yakni 32 waduk, situ, dan embung dengan volume pengerukan 626.546 meter kubik lumpur hasil sedimentasi telah dilakukan per 1 November 2021.

Kemudian, 53 kali dan sungai dilakukan pengerukan dan sebanyak 533.048 meter kubik lumpur telah diangkat.

"Pengerukan 1.051 saluran penghubung dengan volume pengerukan (lumpur) 132.477 meter kubik," terang Dudi.

 

6 dari 7 halaman

5. Siapkan Pompa Pengendali Banjir

Selain itu, Dudi menyatakan pihaknya telah memastikan kesiapan pompa-pompa pengendali banjir. Mulai pompa statis maupun yang mobile.

Yaitu sebanyak 496 unit pompa stasioner di 108 lokasi dengan kapasitas 518,47 M3/s. Kemudian 329 unit pompa mobile dan 67 unit pompa underpass.

"Jadi, untuk pompa-pompa yang statis selalu kita jaga sehingga mereka tetap berfungsi," jelas dia.

 

(Muhammad Fikram Hakim Suladi)

7 dari 7 halaman

Jurus Gubernur Anies Baswedan Hadapi Banjir Jakarta