Sukses

Update Selasa 16 November 2021: 4.251.423 Positif Covid-19, Sembuh 4.099.399, Meninggal 143.685

Data update pasien Covid-19 tercatat sejak pukul 12.00 WIB, Senin 15 November 2021, hingga hari ini, Selasa (16/11/2021) pada jam yang sama.

Liputan6.com, Jakarta - Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 masih terus melaporkan ada penambahan kasus positif, sembuh, dan meninggal dunia akibat virus Corona di indonesia.

Terdapat penambahan 347 orang positif Covid-19 pada hari ini, Selasa (16/11/2021).

Total akumulatifnya menjadi 4.251.423 orang hingga saat ini terkonfirmasi positif terinfeksi virus Corona yang menyebabkan Covid-19 di Indonesia.

Penambahan kasus sembuh pada hari ini ada 515 orang. Sehingga sampai kini di Indonesia, terdapat 4.099.399 pasien sudah berhasil sembuh dan dinyatakan negatif Covid-19.

Untuk kasus meninggal dunia bertambah 15 orang pada hari ini. Di Indonesia sampai saat ini sebanyak 143.685 orang meninggal dunia akibat virus Corona yang menyebabkan Covid-19 di Indonesia.

Data update pasien Covid-19 tercatat sejak pukul 12.00 WIB, Senin 15 November 2021, hingga hari ini, Selasa (16/11/2021) pada jam yang sama.

 

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

2 dari 4 halaman

Sri Mulyani Mulai Waspada Covid-19 Gelombang Ketiga

Pemerintah mulai waspada kasus Covid-19 gelombang ketiga. Hal ini lantaran, jumlah pergerakan masyarakat mulai meningkat ditambah kepatuhan masyarakat akan protokol kesehatan makin kendor.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengingatkan meskipun kasus Covid-19 di Indonesia mengalami tren penurunan, namun semua pihak harus tetap waspada dan menjalankan protokol kesehatan.

Terlebih menjelang akhir tahun terdapat momentum liburan natal dan tahun baru yang memicu meningkatnya mobilitas masyarakat.

"Mendekati masa liburan natal dan tahun baru kita perlu hati-hati karena kenaikan kasus ini menimbulkan side back dari perekonomian," kata Sri Mulyani dalam acara CEO Networking, Jakarta, Selasa (16/11/2021).

Sri Mulyani menyebut, saat ini beberapa negara di Eropa tengah mengalami peningkatan kasus harian yang signifikan. Padahal negara-negara tersebut telah memiliki tingkat vaksinasi yang tinggi, seperti Inggris, Rusia, Spanyol, Perancis, Belgia, Jerman, Italia hingga Amerika Serikat. Bahkan Sri Mulyani mengatakan kasus harian di Italian mengingat pasca diselenggarakannya Presidensi G20 beberapa waktu lalu.

"Italia juga mengalami kenaikan kasus setelah terselenggaranya G20," kata Sri Mulyani.

Negara-negara besar yang mengalami lonjakan kasus tersebut bisa menyeret berbagai negara lainnya. Mengingat saat ini mobilitas masyarakat global telah berangsur seperti masa pra pandemi. Kondisi ini pun turut menjadi ancaman terjadinya penyebaran virus hingga menciptakan mutasi virus yang lainnya.

"Negara yang kontribusi kasus hariannya meningkat ini dari mutasi virus dan dampaknya komplikasi ke negara lain. Apalagi masyarakat dunia sudah mulai mobile dan mengunjungi antar negara, jadi mutasi dan penularan perlu diwaspadai," katanya.

Bendahara negara ini menjelaskan tingginya kasus Covid-19 tidak hanya berdampak pada masalah kesehatan masyarakat. Melainkan juga berdampak pada perekonomian nasional.

Untuk itu, kata Sri Mulyani, para menteri dan Presiden Joko Widodo terus memantau perkembangan pandemi Covid-19 setiap minggu. Akselerasi vaksinasi juga terus dipantau dengan target 70 persen penduduk Indonesia telah mendapatkan vaksinasi.

"Pemerintah tetap jaga kondisi saat ini dan tiap minggu kita rapat buat ini," kata dia mengakhiri.

 

3 dari 4 halaman

Perjalanan Kasus Corona di Indonesia

Kasus infeksi virus Corona pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China Desember 2009. Dari kasus tersebut, virus bergerak cepat dan menjangkiti ribuan orang, tidak hanya di China tapi juga di luar negara tirai bambu tersebut.

2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Pengumuman dilakukan di Veranda Istana Merdeka.

Ada dua suspect yang terinfeksi Corona, keduanya adalah seorang ibu dan anak perempuannya. Mereka dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Kontak tracing dengan pasien Corona pun dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan lebih luas. Dari hasil penelurusan, pasien positif Covid-19 terus meningkat.

Sepekan kemudian, kasus kematian akibat Covid-19 pertama kali dilaporkan pada 11 Maret 2020. Pasien merupakan seorang warga negara asing (WNA) yang termasuk pada kategori imported case virus Corona. Pengumuman disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Urusan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat

Yurianto mengatakan, pasien positif Covid-19 tersebut adalah perempuan berusia 53 tahun. Pasien tersebut masuk rumah sakit dalam keadaan sakit berat dan ada faktor penyakit mendahului di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun yang sudah cukup lama diderita.

Jumat 13 Maret 2020, Yurianto menyatakan pasien nomor 01 dan 03 sembuh dari Covid-19. Mereka sudah dibolehkan pulang dan meninggalkan ruang isolasi.

Pemerintah kemudian melakukan upaya-upaya penanganan Covid-19 yang penyebarannya kian meluas. Di antaranya dengan mengeluarkan sejumlah aturan guna menekan angka penyebaran virus Corona atau Covid-19. Aturan-aturan itu dikeluarkan baik dalam bentuk peraturan presiden (perpres), peraturan pemerintah (PP) hingga keputusan presiden (keppres)

Salah satunya Keppres Nomor 7 tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Keppres ini diteken Jokowi pada Jumat, 13 Maret 2020. Gugus Tugas yang saat ini diketuai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo ini dibentuk dalam rangka menangani penyebaran virus Corona.

Gugus Tugas memiliki sejumlah tugas antara lain, melaksanakan rencana operasional percepatan penanangan virus Corona, mengkoordinasikan serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan percepatan penanganan virus Corona.

Sementara itu, status keadaan tertentu darurat penanganan virus Corona di Tanah Air ternyata telah diberlakukan sejak 28 Januari sampai 28 Februari 2020. Status ditetapkan pada saat rapat koordinasi di Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) saat membahas kepulangan WNI di Wuhan, China.

Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo menjelaskan, karena skala makin besar dan Presiden memerintahkan percepatan, maka diperpanjang dari 29 Februari sampai 29 Mei 2020. Sebab, daerah-daerah di tanah air belum ada yang menetapkan status darurat Covid-9 di wilayah masing-masing.

Agus Wibowo menjelaskan jika daerah sudah menetapkan status keadaan darurat, maka status keadaan tertentu darurat yang dikeluarkan BNPB tidak berlaku lagi.

Penanganan kasus virus corona (Covid 19) pun semakin intens dilakukan. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mereduksi sekaligus memberikan pengobatan terhadap mereka yang terpapar Covid-19.

Berdasarkan situs covid19.go.id, sebanyak 140 rumah sakit di Tanah Air dijadikan rujukan untuk penanganan pasien Covid-19. Ada pula sejumlah tempat yang dijadikan rumah sakit darurat.

Salah satunya, pemerintah resmi menjadikan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, sebagai rumah sakit darurat untuk pasien Covid 19. Peresmian dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi, Senin 23 Maret 2020. Begitu dibuka, Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran langsung menerima pasien.

Ada pula Rumah Sakit Darurat di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Pulau tersebut dulunya merupakan tempat penampungan warga Vietnam. Tempat tersebut telah dirapikan dan bisa menampung 460 pasien. Sejumlah tempat milik pemerintah lainnya juga dijadikan tempat isolasi pasien yang terpapar Covid-19.

4 dari 4 halaman

Anak Muda Sayangi Lansia, Ayo Temani Vaksinasi Covid-19